Jumat, 15 Juni 2012

LAPORAN HASIL OBSERVASI KEPEMIMPINAN DI SMP N 1 YOGYAKARTA Laporan Ini Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah ADMINISTRASI PENDIDIKAN Dosen pengampu : Drs. Achadi Budi Santosa M.Pd. Disusun Oleh : JOHAN RUBIYANTO ( 1141082 ) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN KALI-JAGA YOGYAKARTA 2012 Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah ‘Azza Wa Jalla’ atas segala rahmat dan nikmatNya makalah ini dapat kami susun dengan tujuan membantu mahasiswa dalam memahami apa yang dimaksud dengan kepemimpinan Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Agung Muhammad SAW, semoga kita menjadi umatnya yang istiqomah dijalanNya Atas diri pribadi mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Drs. Achadi Budi Santosa M.Pd. selaku dosen pembimbing materi Administrasi pendidikan yang telah mempercayakan amanat untuk menyusun makalah ini. Dan tak lupa kami meminta maaf atas segala kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena kami masih dalam proses pembelajaran. Saran dan kritik Saudara kami harapkan untuk evaluasi diri kami sehingga dapat menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya. Sekian dan semoga dengan tersusunnya makalah ini, akan menjadi referensi yang bermanfaat bagi kita semua. Amin. Yogyakarta, 25 Mei 2012 Katakanlah: ”Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al-'Imran (3):26) “Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin  yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan telah Kami wahyukan kepada mereka  untuk senantiasa mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu mengabdi.” (QS. Al-Anbiya’: 73) Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS.An-Nisa (4):59) Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) . Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya , maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya . Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. An-Nisaa’: 34) Hisyam bin Urwah meriwayatkan dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Akan datang sepeninggalku beberapa pemimpin untuk kalian. Ada seorang yang baik yang memimpin kalian dengan kebaikan, namun ada juga pemimpin yang buruk yang memimpin dengan kemaksiatan. Maka hendaklah kalian tetap mendengar dan taat pada setiap yang menepati kebenaran. Karena jika mereka baik, maka kebaikan itu untuk kalian dan untuk mereka. Namun jika mereka buruk, maka keburukan itu hanya untuk mereka”. Hadits dari Abdullah bin Umar r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya. (HR. Bukhari) BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Manusia dikenal sebagai makhluk sosial yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan didalam kehidupanya. Rasa butuh inilah yang menyebabkan adanya sebuah interaksi, kerjasama, komunikasi, dan hidup secara bersama-sama. Manusia, karena rasa sosialnya juga memeiliki kecendrungan untuk membuat komunitas, hidup berkelompok-kelompok di suatau wilayah tertentu sesuai dengan kesamaan sifat, latarbalakang maupun tujuannya. Dalam suatu komunitas, ada semacam naluri untuk menghadirkan sebuah pemimpin ditangah-tengah mereka1. Hal ini dipandang dapat membantu sebuah efisiensi kerja dalam mencapai sebuah tujuan bersama, mempertahankan kehidupan bersama, kesolidan, dan kooperatif yang sangat diperlukan dalam keberlangsungan kepentingan kelompok, maka dari itu diperlukanya sebuah pemimpin. Selain masalah itu, komunitas juga cenderung untuk memiliki sebuah panutan, yakni sosok yang dianut, dianggap mamapu melindungi dan mengayomi mereka, serta bisa diandalkan untuk sebuah diplomasi dengan kelompok lain. Kepemimpinan mempunyai arti bimbingan, menuntun, mengarahkan dan berjalan didepan. Pemimpin berperilaku untuk membantu organisasi secara maksimal untuk mencapai sebuah tujuan. pemimpin haruslah bisa memberi contoh, tauladan ketika dia berada di depan (ing ngarsa sang tuladha). Pemimpin haruslah memberikan motivasi, mengayomi,member semangat, melindung ketika dia berada ditengah (ing madya mangun karsa). Dan pemimpin haruslah bisa mendorong anggotanya untuk maju, unggul dalam mencapai tujuan, ketika dia berada di belakang (tut wuri handayani)2 Sebuah kepemimpinan tidak hanya dibutuhkan dalam dunia sosial, perusahaan, ataupun sebuah ketatanegaraan. Tapi kepemimpinan juga mutlak dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Profesionalisme dan standarisasi didalam sebuah dunia pendidikan merupakan hal yang harus dipenuhui untuk saat ini, dikarenakan tuntutan zaman yang semakin kompleks. Tercapainya sebuah tujuan pendidikan sangat tergantung dengan bagaimana sebua pelaksanaan kepemimpinan disuatu sekolah, yang merupakan ujung tombak dari sistem pendidikan. Keberhasilan atau kegagalan suatu sekolah dalam menampilkan kinerjanya banyak bergantung pada kualitas kepemimpinan kepala sekolah . kualitas kepemimpinan kepala sekolah sendiri ditentukan oleh bagaimana kompetensi yang dimiliki, keterampilan manajerial yang dikuasai, dan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi sekolah terutama tingkat kematangan dan tanggung jawab guru dalam menjalankan tugas pendidikan dan pembelajaran disekolah Dalam mempelajari kepemimpinan sekolah tidak hanya cukup lewat teori-teori saja, tapi juga dibutuhkan sebuah pengamatan langsung didalam sebuah sekolah. Untuk itu, kami mengadakan sebuah observasi tentang bagaimana kepemimpinan yang ada di dalam SMP N 1 YOGYAKARTA B.Rumusan masalah 1.Bagaimana gambaran tentang SMP N 1 YOGYAKARTA ? 2.Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan? 3.Apa yang dimaksud dengan pemimpin? 4.Apa yang dimaksud dengan kepala sekolah sebagai pemimpin? 5.Bagaiman penerapan kepemimpinan kepala sekolah SMP N 1 YOGYAKARTA? 6.Bagaiman pendekatan yang dilakukan kepala sekolah dalam kepemimpinannya? C.Tujuan Penulisan Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah dalam penelitian ini adalah: 1.Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum SMP N 1 YOGYAKARTA 2.Untuk mengetahui tentng kepemimpinan dan pemimpin 3.Untuk memahami peran kepala sekolah 4.Untuk mengetahui penerapan kepemimpinan di SMP N 1 YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN SEKOLAH SMP N 1 YOGYAKARTA A.PROFIL SEKOLAH Nama Sekolah              : SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA No. Statistik Sekolah    : 201046002002 Tipe Sekolah                : B Berdiri Sejak                : 11 September 1942 Luas Tanah                   : 14.880 Meter Persegi Alamat Sekolah            : Jalan Cik Ditiro No 29 Yogyakarta Kecamatan                   : Gondokusuman Kota                             : Yogyakarta Provinsi                        : Daerah Istimewa Yogyakarta Telepon/Fax                 : (0274) 560232 / 552977 Status Sekolah             : Negeri Nilai Akreditasi Sekolah: A B.SEJARAH SMP N 1 YOGYAKARTA SMP N 1 Yogyakarta, lahir di tengah-tengah kancah perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan, baik dari penjajah Jepang maupun dari penjajahan Belanda. SMP N 1 Yogyakarta didirikan oleh Pemerintah Pendudukan Jepang pada tanggal 11 September 1942. Semula hanya terdiri dari 13 ruang dan saat itu menempati Gedung bekas Neutralle MULO dari penjajah Belanda Belanda yang terletak di jalan Jati Yogyakarta ( Sekarang SMP 8 Yogyakarta). Pada saat itu pula SMP 1 Yogyakarta terdiri dari bekas siswa-siswi MULO. Guru-gurunya pada umumnya memiliki ijazah HOOFDACTO, HIK atau HKS. Karena negara pada saat itu di bawah kekuasaan Jepang, maka situasi sekolahpun disesuaikan dengan keadaan, antara lain: 1. Setiap pagi upacara bendera (Bendera Jepang atau Bendera Dai Nippon) dengan menyanyikan lagu "KIMIGAYO" didertai kewajiban SEIKEREI sebagai tanda penghormatan kepada Kaisar Jepang. 2. Setiap pagi siswa diwajibkan gerak badan ala Jepang (TAISO) atau senam pagi 3. Siswa diwajibkan kerja bakti dan latihan perang atau kyoren, dan melaksanakan " KIN ROHOSI "  Pada tahun 1943, SMP 1 Yogyakarta pindah ke Jalan Cik Di Tiro No. 25 ( sekarang No.29) Yogyakarta yaitu bekas gedung AMS A di zaman  Belanda. Pada tahun 1944 diadakan pemisahan, untuk siswa putra di SMP 1 Yogykarta, sedangkan untuk siswa putri mempergunakan Gedung Kota Baru (sekarang SMA Stella Duce), tetapi kemudian kedua SMP tersenut bergabung kembali menjadi SMP campuran.  Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, namum tentara Belanda dan Inggris ingin menguasai kembali, tetapi para pemuda Indonesia tidak sudi dijajah lagi. Untuk itu para siswa SMP 1 Yogyakarta khususnya siswa kelas III terpaksa harus meninggalkan bangku sekolah untuk sementara demi mempertahankan kemerdekaan RI. Korban pertempuran Kota Baru yaitu merebut markas Tentara Jepang dari siswa SMP 1 Yogyakarta ada 2 orang , yaitu Djohar Nuradi dan Wardani. Keduanya dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Kusumanegara. C.VISI DAN MISI SEKOLAH VISI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA Berprestasi, berdasarkan imtaq, berwawasan Iptek, berpijak pada budaya bangsa Indikator : a. Terwujudnya pendidikan yang adil dan merata b. Terwujudnya pendidikan yang bermutu, efisien, relevan serta bedaya saing tinggi c. Terwujudnya sistem pendidikan yang transparan, akuntabel, efektif, dan partisipasif d. Terwujudnya kompetensi siswa yang mampu bertahan dalam menghadapi era global e. Terwujudnya pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Yogyakarta yang dinamis f. Terwujudnya lingkungan masyarakat belajar yang kondusif, partisipasif, kreatif, inovatif yang berdasar pada imtaq. MISI SMP N 1 YOGYAKARTA 1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif 2. Menumbuhkan semangat berprestasi kepada warga sekolah 3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal potensi dirinya dijiwai saling asah, asih, dan asuh 4. Menumbuhkembangkan penghayatan da pengalaman terhadap ajaran agama yang diant siswa 5. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dengan stake holder D.NAMA GURU SMP N 1YOGYAKARTA NO NAMA GURU JABATAN 1  Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I Kepala Sekolah 2  Subandiyo, S.Pd Wakil Kepala Sekolah/Guru IPS 3  Achmad Dadi, S.Pd.T Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan/Guru Elektronika 4  Suyadi, S.Pd Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum/Guru Bahasa Inggris 5  H.Jiwantoro Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas/Guru Matematika 6  Margono, S.Pd Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana/Guru BK  7  Sudjiyanto, S.Pd  Pembantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan/Guru Olah Raga  8  Agus Margono, S.Pd  Pembantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum/Guru Matematika  9  Siswanto, S.Pd  Pembantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas/Guru IPA (Fisika)  10  Dra. V. Wahyuni  Guru BK  11  MM Sudjilah  Guru Matematika  12  Fr. Sri Tjahja Kirani, S.Ag  Guru Agama Katholik  13  M. Yunus, S.Pd  Guru IPA (Fisika)  14  Tri Murni Kridawati  Guru Agama Kristen  15  Ganis Armoyo, S.Pd  Guru Elektronika / Koordinator Pramuka  16  Arief Ichwantoro, S.Pd  Guru IPA (Biologi)  17  Bagyo, S.Pd  Guru PKn  18  V. Sri Sujiyanti, A.Md  Guru IPS  19  Drs. Sofwan, M.Hum  Guru Bahasa Jawa  20  Dra. Agatha Yeni Listyantantri  Guru Bahasa Inggris  21  Wiwit Sayekti, B.A  Guru IPA (Fisika)  22  Niniek Budi Sayekti, S.Pd  Guru IPA (Biologi)  23  Dra. Endang Tri Zulaeni  Guru BK  24  Dra. Wiyati  Guru Bahasa Inggris  25  Dra. Eni Murtiningsih  Guru IPS  26  Djupari  Guru Agama Islam  27  Sri Prihatin Hartati, S.Pd  Guru Matematika  28  Suhartini  Guru Olah Raga  29  Mat Sukri, S.Pd  Guru Bahasa Jawa  30  Dra. Tri Sakti  Guru BK  31  Sri Beti Kusdiningsih, S.Pd  Guru Bahasa Indonesia  32  I Wayan S, S.Ag  Guru Agama Hindu  33  Ernawan Budi S, S.Pd  Guru Bahasa Indonesia  34  Eni Darsiti, S.Pd  Guru Bahasa Indonesia  35  Sri Purwanti, S.Sn  Guru Seni Tari  36  Pramusinto, S.Sn  Guru Kerawitan  37  Ngatijan, S.Pd  Guru Matematika  38  Dharmastuti, S.Pd  Guru Seni Budaya  39  Susana Endang Cahyani, S.Pd  Guru Bahasa Inggris  40  Rita Tri Budi Hartati, S.Pd  Guru Bahasa Indonesia  41  Maria Rostika, S.Pd  Guru Matematika  42  Sri Wahyu Aspriyanti, A.Md  Guru Bahasa Indonesia  43  Ari Wardhani, S.T  Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi  44  Suprihatin, S.Pd  Guru IPS  45  Dra. Kasminah  Guru Olah Raga  46  Dwi Cahyaningtyas, S.Pd  Guru PKn  47  Suparmaji, S.Pd  Guru PKn  48  Rini Kadarsih, S.Pd  Guru Matematika  49  Sri Utami  Guru Matematika  50  Widyati, S.Pd  Guru IPA (Biologi)  51  Tri Anggoro Adi, S.Pd  Guru PKn  52  Estik Nursamsi, S.Pd  Guru Seni Musik  53  Doso Kswara  Guru Seni Musik  54  Fatma Eva Yuni, S.Pd  Guru Ketrampilan PKK 55  Siti Nuryaningsih, S.Ag  Guru Agama Islam  56  Doni Wahyudi, S.T  Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi E.FASILITAS SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA 1.   Jumlah Kelas 18 terdiri atas kelas 7 ada 6 kelas, kelas 8 ada 6 kelas dan kelas 9 ada 6 kelas 2.   Ruang Perpustakaan 3.   Ruang Multimedia 4.   Ruang Laboratorium komputer 5.   Ruang Laboratorium Fisika 6.   Ruang Laboratorium Biologi 7.   Ruang Laboratorium IPS 8.   Ruang Laboratorium Bahasa 9.   Ruang BK 10. Ruang Ketrampilan 11. Ruang OSIS 12. Ruang Kepala Sekolah 13. Ruang Staf 14. Ruang Guru 15. Ruang Tata Usaha 16. Ruang Kerawitan 17. Ruang Musik 18. Ruang UKS 19. Ruang AVA 20. Gedung Serba Guna (Lapangan Bulu Tangkis, Lapangan Bola Basket, Lapangan Bola Voli, Gedung Pertemuan) 21. Ruang Bangsal 22. Mushola 23. Lapangan Sepak Bola 24. Lapangan Bola Voli  25. Kantin 26. Ruang Agama 27. Ruang Koperasi 28. Kamar Kecil yang cukup untuk Guru/Karyawan dan Siswa F. MEDIA DAN ALAT YANG DIMILIKI 1.   Alat-alat kesenian baik seni musik, seni suara, seni lukis, dan seni rupa 2.   Komputer, Laptop, LCD Proyektor, Kamera Digital, Handy cam, Scanner, Printer 3.   Alat-alat Olah Raga 4.   Alat-alat Ketrampilan PKK 5.   Alat-alat Peraga 6.   Alat-alat Elektronika 7.   Wireless, OHP 8.   Internet 9.   TV dengan berbagai Channel luar negri yang bisa dinikmati di beberapa ruang 10.  Perpustakaan dengan berbagai macam buku 11. Perpustakaan Multimedia G. EKSTRA KURIKULER SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA a.  Pramuka b.  Sepak Bola c.  Basket d.  Karya Ilmiah Remaja (KIR) e.  Baca AL-Quran f.  Musik g.  Bulu Tangkis h.  Palang Merah Remaja i.   Aeromodeling j.   Taekwondo k.  Pencaksilat l.   English Speaking Club (ESC) m. Mading n.  Bola Voli o.  Seni Tari p.  Kerawitan q.  Menjahit r.   Pembinaan Olimpiade MIPA s. jurnalistik. BAB III PEMBAHASAN A.PENGERTIAN KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Menurut beberapa tokoh , kepemimpinan adalah : James M. Black :“Kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di bawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu tujuan tertent Maman Ukas :“Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan” Ordway Tead : “kegiatan mempengaruhi oarang-orang agar mereka mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Howard H. Hyot :” kepemimpinan adlah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang lain George R. Terry : “Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi”. Robert G. Ownes : kepeimpinan adalah keterlibatan yang dilakukan secara sengaja untuk mempengaruhi orang lain3. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempangaruhi orang lain untuk mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan bersama.4 Sebuah kepemimpinan mempunyai prasyartan tertentu yang dikaitkan dengan tiga hal penting yaitu:5 Kekuasaan adalah kekuatan, otoritasdan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi bawahan untuk berbuat sesuatau Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan sehingga orang mampu menatur orang lain Kemampuan ialah segala daya , kesanggupan, kekuatan dan kecakapan teknis maupun social,disbanding dengan orang lain Sesorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpin haruslah efektif, maka dari itu pemimpin haruslah mempunyai sifat-sifat antara lain:6 Stamina yaitu kemampuan bertahan dan tidak mudah menyerah Pengikut Energy Kecakapan Kecerdasan Karakter Berpiiran bersih dan jujur simpati B.PENGERTIAN PEMIMPIN Pemimpin sendiri memiliki kaitan erat dengan kepemimpinan. Bebrapa ahli mendefenisikan pemimpin diantaranya: Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan. Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan. Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu. Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin. Sedangkan didalam Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :7 Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya. Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya. Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. Dari bebrapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemimpn adalah pribadi yang memiliki sebuah kecakapan khusus, dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinya, untuk melakukan usaha bersama mangarah pada pencapaian sasaran-sasaran tertentu. Maksud dari “dengan atau tanpa pengangkatan “ adalah bahw pemimpin dibagi menjadi pemimpin formal dan pemimpin informal8. Pemimpin formal adalah orang yang oleh lembaga/organisasi tertentu ditunjuk sebaggai pemimpin berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi memnagku suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan segala hak dan kewajibannya. Sedangkan untuk pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai seorang pemimpin, tetapi karena keunggulanya dan kemampuannya dalam mempengaruhi orang lain, Seorang pemimpin yang kompeten dan berkarismatik haruslah memilki tujuh karakteristik kunci sebagai berikut ini: 9 percaya diri memiliki visi, memiliki kemampuan untuk mengartikulasikan visi, memiliki pendirian yang kuat terhadap visinya, memiliki prilaku yang berbeda dari kebiasaan orang, merasa sebagai agen pembaru dan, sensitive terhadap lingkungan Dari urain diatas, saya menyimpulkan perbedaan antara pemimpin dan kepemimpinan, walaupun mempunyai kaitan yang sangat erat sekali. Bahwa seorang pemimpin adalah pelaku, subyek yang berbentuk fisik, dan dapat dilihat, sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin, seni memimpin untuk mengatur, mempengaruhi orang . membina, memenej sebuah organisasi/lembaga untuk mencapai tujuan tertentu. C.KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN Kepala sekolah bersal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelejaran. Jadi secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga di mana temapat menerima dan memberi pelajaran. Wahjosumidjo (2002:83) mengartikan bahwa: “Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Sementara Rahman dkk (2006:106) mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan struktural (kepala sekolah) di sekolah”. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat digunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan. Kepala Sekolah sebagai pemimpin harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan guna meningkatkan kemauan tenaga kependidikan. Untuk memenuhi hal tersebut, maka kepala sekolah haruslah mempunyai kompetensi. Setidaknya kepala sekolah perlu mempunya kompetensi sebagai berikut:10 Mefasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajar yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah. Membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah dan program pengajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan professional para guru dan staf. Menjamin bahwa manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah digunakan untuk mencipakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif Bekerjasam dengan orang tua murid dan anggota masyarakat, menaggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber daya masyarakat Memberi contoh/ teladan tindakan berintegritas Memahami, menanggapi, dan mempenggaruhi lingkungan politik, social, ekonomi, dan budaya yang lebih luas Kepala sekolah adalah penggerak utama daripada sebuah sekolah yang dipimpinya. Maju atau tidaknya sebuah sekolah terletak pada kepemimpinan kepala sekolah. Maka dari itu, Dinas pendiidkan menetapkan bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaanya sebagai educator, manajer, administrator, supervisior, leader, innovator, dan motivator11 Kepala sekolah sebagai educator : dalam hal ini kepala sekolah harus memeiliki strategi yang tepat dalam meningktakan keprofesionalismenya di sekolah. Kepala sekolah harus berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitanya empat macam nilai, yakni pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik. Kepala sekolah sebagai manajer : sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu dan mau mendayagunakan visi, misi dalam mencapai tujuan, kepala sekolah harus mampu bekerja bekerja melalui orang lain, seta mau mempertanggungjawabkan setiap tindakanya Kepala sekolah sebagai administrator :kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi kearsipan, dan mengelola administrasi keuangan. Kepala sekolah sebagai supervisior : kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Kepala sekolah sebagai leader : kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas Kepala sekolah sebagai innovator : kepala sekolah sebagai innovator haruslah mempunya strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan modrl-model pembelajaran yang innovative. Kepala sekolah sebagai motivator : sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan penghargaan seara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan. Kepala sekolah tidak hanya dituntut untuk melaksanakan berbagai tugasnya disekolah, tetapi ia juga harus mampu menjalain hubungan kerjasama dengan masyarakat dalam rangk membina pribadi peserta didik secara optimal, hal ini sangatlah penting karena banyak persoalan yang tidak dapat diselesaikan oleh sekolah secara sepihak, atau perbedaan persepsi, kesalahpahaman antara pihak sekolah dan masyarakat. D.PENERAPAN KEPEMIMPINAN DI SMP N 1 YOGYAKARTA Dalam menghadapi sebuah arus perubahan yang begitu cepat dalam perkmbangan didunia pendidikan saat ini tidaklah lepas dari pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan sebagai ujung tombak kemajun peradaban suatu bangsa haruslah mampu menjawab semua tantagan yang ada. Namun, di Indonesia sendiri, pendidikan belumlah mampu menjawab tantangan dan tuntutan kebuthan masyarakat akan output sebuah instansi pendidikan. Ketrbatasan SDM, kurangnya biaya, dan ketidak profesioanlime tenaga pendidik seringkali menjadi kambing hitam dalam permasalahan ini. Umtuk meminimalisir dan menjawab tantagan ini perlulah sebuah kepemimpinan dari tingkat pusat hingga tingkat sekolah. Bagaiman pemimpin itu denga kepemimpinannya bisa memaksimalkan potensi yan ada. Permasalahan inilah yang kami mencoba untuk mengamatinya, bagaimana penerapan kepemimpinan yang ada di tempat yang kami obsevasi yaitu SMP N 1YOGYAKARTA. Adanya peraturan menteri pendidikan nasional Indonesia NO 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah menunjukan bahwa kepala sekoah haruslan mempunyai kualifikasi sebagai seorang yang telah berpengalaman dalam dunia pendidikan dan harus memilik beberapa kmpetensi ang meliputi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Kompetensi ini tentunya diharapkan bahwa kepala sekolah selaku pemimpin dapat memaksimalkan potensi dan tercapainya tujuan pendidikan secara nasional. kepala sekolah sendiri adalah sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. Dalam observasi ini, kami menggunakan metode angket dan Tanya jawab yang meliputi guru, staf sekolah, ketua osis, dan kepala sekolah itu sendiri. Dalam kepemimpinanya Bapak  Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I selaku kepala sekolah menggunakan bebrapa metode diantaranya: Memberi perintah/instruksi Hal ini dilihat dari jawaban angket yang kami berikan yang rata-rata menjawab sering mendapatkan perintah dari Kepala Sekolah. Membrikan penghargaan, pujian kapada bawahan/staf/siswa yang berprstasi Memberikan teguran kepada bawahan/staf/siswa yang melangar/tidak disiplin. Teguran ini diberikan dengan melihat besarnya kesalahan dan seringnya bawahan melakukan kesalahan atau tidak. Sebagai contoh, Bawahan yang melakukan pelanggaran pertama kali hanya diberikan sindiran ketika bekerja, atau saat memberikan pidato saat upacara tidak menegur secara resmi. jika masih melakukanya lagi, maka akan diberi teguran langsung secara lisan, dan berlanjut dengan surat resmi jika masih berlanjut pelanggaran yang dilakukannya dan diberi sanksi berupa potongan gai atau penundaan penaikan golongan. Memberikan motivasi kepada bawahan/staf/siswa untuk meningkatkan profesionalismenya. Peka terhadap saran-saran dari bawahan/staf/siswa Memperkuat rasa kesatuan antara bawahan/staf/siswa Menciptakan disiplin diri dan kelompok (bawahan/staf/siswa) Memberikan kesempatan bawahan/staf/siswa untuk berkembang dan berinovasi terhadap permasalahn yang dihadapinya. Menggunakan cara musyawarah dengan pegawai/bawahan/siswa untuk menghadapi suatu masalah Menciptakan suasan kerja yang menyenagkan dan demokatis. Dari metode-metode yang digunakan oleh Bapak  Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I, dapat diambil kesimpulan bahwa tipe pemimpin yang digunakan adalah tipe Transaksional dan Transformasial. Tipe Transaksional adalah pemimpin yang menggerakan bawahanya berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku( jam kerja, gaji, bonus/insentif, dan lainya) sehingga masing-masing mendapatkan haknya sesuai dengan kewajiban yang telah dipenuhinya. Sedangkan tipe Transformasional adalah pemimpin yang mengutamakan pengembangan motivasi dan nilai-nilai pada diri bawahanya dengan cara memberi teladan, berdialog, memberi kesempatan berinovasi, dan sebagainya. E.PENDEKATAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH Pendekatan kepemimpinan yang dilakukan oleh Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I selaku kepala sekoalah yang dapat kami amati adalah pendekatan situasional atau kontingensi yang berarti pendekatan kepemimpinan yang dalam penerapanya tergantung pada factor-faktor situasi, bawahan, tugas, organisasi, dan lingkunganya. Pendekatan ini mencoba mengidentifikasi factor-faktor dalam situasi yang mempengaruhi efektifitas gaya kepemimpinan. Kesimpulan ini kami ambil dari hasil wawancara dengan Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I sebagai berikut: Pertanyaan: Apa yang bapak lakukan jika terjadi sebuah masalah? Jawaban : yang perlu digaris bawahi adalah semua maslah pasti bisa diselesaikan, tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi. Asal, metode yang kita gunakan tepat. Dalam artian metode yang kita gunakan itu tepat dengan masalah yang sedang dihadapi. Untuk mendapatkan metode yang tepat kita perlu menganalisis masalah itu sendiri. Bagaimana masalah itu bisa terjadi, factor-faktor yang mempengaruhi masaalh itu sendiri, darimana datangnya masalah itu. Pokoknya semua hal yang terkait, jadi kita melihat suatu masalah tidak hanya dari satu sisi apalagi kacamatasaya sendiri. Baru setelah ditemukan hasil analisisnya, kita bisa menggunakan metode yang tepat untuk menyesaikannya. Pertanyaan: bagaimana cara bapak untuk mengantisipasi masalah? Jawaban :yang pertama jelas kita belajar dari pengalaman. Seringnya muncul permasalahan itu ditimbulkan dari ketidaksepahaman atau kesalapahaman antara berbagi lini, entah itu staf, guru, murid, dan lingkungan seklah itu sendiri, maka untuk mengantisipasinya itu dengan cara menginformasikan dan mensosialisasikan hal-hal yang dirasa perlu untuk diumumkan, seperti tata tertib sekolah, jam pelajaran dan lain-lain. Dengan tujuan seteah mereka tau, merka tidak berbuat hal-hal yang mengakibatkan masalah dikemudian hari. Pertanyaan : Apa yang menjadi ciri khas kepemimpinan Bapak? Jawaban :saya selalu mencoba berada ditengah-tengah mereka. Bukan diluar mereka Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan gaya kepemimpinan situasional ini, seseorang kepala sekolah perlu memiliki tiga kemampuan khusus yakni : Kemampuan analitis yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas. Kemampuan untuk fleksibel yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap situasi. Kemampuan berkomunikasi yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang kita terapkan. Menjadi kepala sekolah tentunya bukanlah hal yang mudah, ia harus tau persis begaimana karekter dirinya juga sekolah yang dipimpinya. Pengenalan karakter sekolah ini menjadi sangatlah penting untuk menetukan langkah-langkah strategis yang akan diambil untuk mencapai sebuah tujuan sekolah yang diinginkan. Perlu sebuah kebijaksanaan dalam mengambil solusi-solusi dari permasalahan yang ada, sehingga solusi itu bias menyelesaikan masalah, tidak justru merugikan pihak sekolah sendiri. Dengan ini, lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap kepemmpinan kepala sekolah. Karena tidak mungkin meniptakan kepemimpina A dilingkungan Z, dengan kata lain harus adanya penyusaian antara kepemimpinan dengan lingkungan. BAB IV PENUTUP A.KESIMPULAN Sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik, atau bahkan mengalami sebuah kehancuran jika tidak ada seorang pemimpin. Pemimpin adalah sebuah kepala yang merupakan symbol dari eksistensi sebuah organisasi. Jika diibartakan dengan manusia, kepala adalah sumber segala-galanya. Karena dikepala berada mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk mencium, mulut untuk makan sebagi sumber kekuatan tubuh, serta otak yang untuk berfikir, menganalisis, mengarahkan visi dan misi, penentuan sebuah strategi dan kebijakn-kebijakan. Begitu juga pemimpin sebagai kepala dari sebuah lembaga atau organisasi. Organisasi tanpa pemimpin adalah manusia tanpa kepala. Dapat dibayangkan bagaimana jadinya? Dari hasil pengamatan yang telah saya lakukan, saya menyimpulkan kepemimpinan Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I di SMP N 1 YOGYAKARTA adalah kepemimpinan dengan tipe demokratis yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada manusia , dan memberikan bimbingan yang menyeluruh kepada bawahanya, staf, maupun kepada siswa. Adanya sebuah koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada kesadaran, tanggung jawab internal (pada diri sendiri ), dan kerjasama yang baik antar lini. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini tidaklah terletak pada kekuatan pribadi atau individu seorang pemimpin, tetepi justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok/organisasi. Kepmimpinan demokratis menghargai potensi setaip individu, seorang pemimpin yang mau mendengarkan saran, nasihat, dan masukan dari bawahan. Bersedia mengakui keunggulan bawahan, dan mampu menempatkan bawahan pada posisi yan tepat sekaligus mengatur keahlian bawahan untuk menghadapi tantagan-tantagan yang ada. Pada intinya Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I menerapkan kepemimpinan demokratis yang menitik beratkan aktifitas setiap anggota kelompok, yang semuanya terlibat aktif dalam penentuan sikap, pembuatan rencana-rencana, pembuatan keputusan penerpan disiplin kerja secara demokratis. Kepemimpinan demokrasi adalah kepemimpinan yang paling tepat untuk digunakan pada system pendidikan, hal ini disebabkan dunia pendidikan memerlukan sebuah pendekatan yang komperhansif yang mencangkup fisik dan psikologi dari semua elemean yang terlibat. Adanya rasa kekeluargaan, kebersaman, dan persahabatan yang diciptakan oleh kepala sekolah adalah implikasi dari kepemimpinanya yang dilandasakan kepeada komitmen untuk memajukan kerjasama guna tercapainya hasil yang maksimal. Hasil dari angket yang kami berikan menggambarkan sebuah kepuasan dari kepemimpinan demokratis yang telah dilakukan oleh Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I selaku kepala sekolah. Hal ini terungakap lewat instrument pertanyaan yang berintikan bahwa kepala sekolah sering memotivasi, memberikan arahan, merkomondasikan pengembangan karir, memberikan penghargaan, memberikan kesempatan bawahan untuk berinovasi, memberikan teladan yang baik, dan menegur dengan bijaksana bila terjadi sebuah kesalahan yang dilakukakn bawahan Kepala sekolah juga tidak hanya sebagai penggerak, pemberi arah, pemimbing sebagaiman tugas-tugas seorang pemimpin. Tetapi lebih dari itu, seorang kepala sekolah haruslah mampu menjadi educator, manajer, administrator, supervisior, leader, innovator, dan motivator. Kepala sekolah juga harus tepat dalam memosikan dirinya, kapan sebagai seorang pemimpin, kapan menjadi seorang teman, dan kapan sebagai seorang pelaksana dari aturan. Pada hakekatnya pemimpin adalh seorang pelayan, pelayan bagi yang dipimpin untuk maju dan meraih tujuan dari sebuah sekolah atu lembaga lainya. B.DAFTAR PUSTAKA Buku : Alfian, M Alfan. 2009. Menjadi Pemimpin Politk. Jakarta:Gramadia Pustaka Utama. Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Dalam Organisasi Pembelajar. Bandung:Alfabeta. Kartono, Kartini . 1993. Pemimpin Dan Kepemimpinan: Apakah Pemimpin Abnormal Itu?. Jakarta:Rajagrafindo Persada. Sutisna, Oteng. 1993. Administrasi Pendidikan:Dasar Teoritis Untuk Praktak Professional. Bandung:Angkasa. Mulyasa, E, 2003, Menjadi Kepala Sekolah Professional:Dalam Konteks Menyukseskan MBS Dan KBK, Bandung:Remaja Rosdakarya Nurkolis, 2003, Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta : Grasindo, Jurnal: Mulyono, 2010, Ukuran Kinerja Kepala Sekolah Yang Kompetan, Cendekia, Jurnal Kependidikan Dan Kemayarakatan, Vol. 8 No 2, Juli-Desember, 2010. Ponorogo:STAIN Ponorogo.


LAPORAN HASIL OBSERVASI
KEPEMIMPINAN DI SMP N 1 YOGYAKARTA
Laporan Ini Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Dosen pengampu : Drs. Achadi Budi Santosa M.Pd.

Disusun Oleh :

JOHAN RUBIYANTO ( 1141082 )

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALI-JAGA
YOGYAKARTA
2012


Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah ‘Azza Wa Jalla’ atas segala rahmat dan nikmatNya makalah ini dapat kami susun dengan tujuan membantu mahasiswa dalam memahami apa yang dimaksud dengan kepemimpinan
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Agung Muhammad SAW, semoga kita menjadi umatnya yang istiqomah dijalanNya
Atas diri pribadi mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Drs. Achadi Budi Santosa M.Pd. selaku dosen pembimbing materi Administrasi pendidikan yang telah mempercayakan amanat untuk menyusun makalah ini.
Dan tak lupa kami meminta maaf atas segala kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena kami masih dalam proses pembelajaran. Saran dan kritik Saudara kami harapkan untuk evaluasi diri kami sehingga dapat menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya.
Sekian dan semoga dengan tersusunnya makalah ini, akan menjadi referensi yang bermanfaat bagi kita semua. Amin.


Yogyakarta, 25 Mei 2012













Katakanlah: ”Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al-'Imran (3):26)
Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin  yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan telah Kami wahyukan kepada mereka  untuk senantiasa mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu mengabdi.(QS. Al-Anbiya’: 73)
Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS.An-Nisa (4):59)

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) . Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya , maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya . Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. An-Nisaa’: 34)
Hisyam bin Urwah meriwayatkan dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Akan datang sepeninggalku beberapa pemimpin untuk kalian. Ada seorang yang baik yang memimpin kalian dengan kebaikan, namun ada juga pemimpin yang buruk yang memimpin dengan kemaksiatan. Maka hendaklah kalian tetap mendengar dan taat pada setiap yang menepati kebenaran. Karena jika mereka baik, maka kebaikan itu untuk kalian dan untuk mereka. Namun jika mereka buruk, maka keburukan itu hanya untuk mereka”.
Hadits dari Abdullah bin Umar r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya. (HR. Bukhari)


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Manusia dikenal sebagai makhluk sosial yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan didalam kehidupanya. Rasa butuh inilah yang menyebabkan adanya sebuah interaksi, kerjasama, komunikasi, dan hidup secara bersama-sama. Manusia, karena rasa sosialnya juga memeiliki kecendrungan untuk membuat komunitas, hidup berkelompok-kelompok di suatau wilayah tertentu sesuai dengan kesamaan sifat, latarbalakang maupun tujuannya. Dalam suatu komunitas, ada semacam naluri untuk menghadirkan sebuah pemimpin ditangah-tengah mereka1. Hal ini dipandang dapat membantu sebuah efisiensi kerja dalam mencapai sebuah tujuan bersama, mempertahankan kehidupan bersama, kesolidan, dan kooperatif yang sangat diperlukan dalam keberlangsungan kepentingan kelompok, maka dari itu diperlukanya sebuah pemimpin. Selain masalah itu, komunitas juga cenderung untuk memiliki sebuah panutan, yakni sosok yang dianut, dianggap mamapu melindungi dan mengayomi mereka, serta bisa diandalkan untuk sebuah diplomasi dengan kelompok lain. Kepemimpinan mempunyai arti bimbingan, menuntun, mengarahkan dan berjalan didepan. Pemimpin berperilaku untuk membantu organisasi secara maksimal untuk mencapai sebuah tujuan. pemimpin haruslah bisa memberi contoh, tauladan ketika dia berada di depan (ing ngarsa sang tuladha). Pemimpin haruslah memberikan motivasi, mengayomi,member semangat, melindung ketika dia berada ditengah (ing madya mangun karsa). Dan pemimpin haruslah bisa mendorong anggotanya untuk maju, unggul dalam mencapai tujuan, ketika dia berada di belakang (tut wuri handayani)2
Sebuah kepemimpinan tidak hanya dibutuhkan dalam dunia sosial, perusahaan, ataupun sebuah ketatanegaraan. Tapi kepemimpinan juga mutlak dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Profesionalisme dan standarisasi didalam sebuah dunia pendidikan merupakan hal yang harus dipenuhui untuk saat ini, dikarenakan tuntutan zaman yang semakin kompleks. Tercapainya sebuah tujuan pendidikan sangat tergantung dengan bagaimana sebua pelaksanaan kepemimpinan disuatu sekolah, yang merupakan ujung tombak dari sistem pendidikan.
Keberhasilan atau kegagalan suatu sekolah dalam menampilkan kinerjanya banyak bergantung pada kualitas kepemimpinan kepala sekolah . kualitas kepemimpinan kepala sekolah sendiri ditentukan oleh bagaimana kompetensi yang dimiliki, keterampilan manajerial yang dikuasai, dan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi sekolah terutama tingkat kematangan dan tanggung jawab guru dalam menjalankan tugas pendidikan dan pembelajaran disekolah
Dalam mempelajari kepemimpinan sekolah tidak hanya cukup lewat teori-teori saja, tapi juga dibutuhkan sebuah pengamatan langsung didalam sebuah sekolah. Untuk itu, kami mengadakan sebuah observasi tentang bagaimana kepemimpinan yang ada di dalam SMP N 1 YOGYAKARTA


  1. Rumusan masalah
  1. Bagaimana gambaran tentang SMP N 1 YOGYAKARTA ?
  2. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
  3. Apa yang dimaksud dengan pemimpin?
  4. Apa yang dimaksud dengan kepala sekolah sebagai pemimpin?
  5. Bagaiman penerapan kepemimpinan kepala sekolah SMP N 1 YOGYAKARTA?
  6. Bagaiman pendekatan yang dilakukan kepala sekolah dalam kepemimpinannya?

  1. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah dalam penelitian ini adalah:
  1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum SMP N 1 YOGYAKARTA
  2. Untuk mengetahui tentng kepemimpinan dan pemimpin
  3. Untuk memahami peran kepala sekolah
  4. Untuk mengetahui penerapan kepemimpinan di SMP N 1 YOGYAKARTA
















BAB II
GAMBARAN SEKOLAH SMP N 1 YOGYAKARTA
  1. PROFIL SEKOLAH
Nama Sekolah              : SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
No. Statistik Sekolah    : 201046002002
Tipe Sekolah                : B
Berdiri Sejak                : 11 September 1942
Luas Tanah                   : 14.880 Meter Persegi
Alamat Sekolah            : Jalan Cik Ditiro No 29 Yogyakarta
Kecamatan                   : Gondokusuman
Kota                             : Yogyakarta
Provinsi                        : Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon/Fax                 : (0274) 560232 / 552977
Status Sekolah             : Negeri
Nilai Akreditasi Sekolah: A
  1. SEJARAH SMP N 1 YOGYAKARTA

SMP N 1 Yogyakarta, lahir di tengah-tengah kancah perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan, baik dari penjajah Jepang maupun dari penjajahan Belanda. SMP N 1 Yogyakarta didirikan oleh Pemerintah Pendudukan Jepang pada tanggal 11 September 1942. Semula hanya terdiri dari 13 ruang dan saat itu menempati Gedung bekas Neutralle MULO dari penjajah Belanda Belanda yang terletak di jalan Jati Yogyakarta ( Sekarang SMP 8 Yogyakarta). Pada saat itu pula SMP 1 Yogyakarta terdiri dari bekas siswa-siswi MULO. Guru-gurunya pada umumnya memiliki ijazah HOOFDACTO, HIK atau HKS.
Karena negara pada saat itu di bawah kekuasaan Jepang, maka situasi sekolahpun disesuaikan dengan keadaan, antara lain:
1. Setiap pagi upacara bendera (Bendera Jepang atau Bendera Dai Nippon) dengan menyanyikan lagu "KIMIGAYO" didertai kewajiban SEIKEREI sebagai tanda penghormatan kepada Kaisar Jepang.
2. Setiap pagi siswa diwajibkan gerak badan ala Jepang (TAISO) atau senam pagi
3. Siswa diwajibkan kerja bakti dan latihan perang atau kyoren, dan melaksanakan " KIN ROHOSI "
 Pada tahun 1943, SMP 1 Yogyakarta pindah ke Jalan Cik Di Tiro No. 25 ( sekarang No.29) Yogyakarta yaitu bekas gedung AMS A di zaman  Belanda. Pada tahun 1944 diadakan pemisahan, untuk siswa putra di SMP 1 Yogykarta, sedangkan untuk siswa putri mempergunakan Gedung Kota Baru (sekarang SMA Stella Duce), tetapi kemudian kedua SMP tersenut bergabung kembali menjadi SMP campuran.
 Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, namum tentara Belanda dan Inggris ingin menguasai kembali, tetapi para pemuda Indonesia tidak sudi dijajah lagi. Untuk itu para siswa SMP 1 Yogyakarta khususnya siswa kelas III terpaksa harus meninggalkan bangku sekolah untuk sementara demi mempertahankan kemerdekaan RI. Korban pertempuran Kota Baru yaitu merebut markas Tentara Jepang dari siswa SMP 1 Yogyakarta ada 2 orang , yaitu Djohar Nuradi dan Wardani. Keduanya dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Kusumanegara.

  1. VISI DAN MISI SEKOLAH

  • VISI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
    Berprestasi, berdasarkan imtaq, berwawasan Iptek, berpijak pada budaya bangsa
Indikator :
a. Terwujudnya pendidikan yang adil dan merata
b. Terwujudnya pendidikan yang bermutu, efisien, relevan serta bedaya saing tinggi
c. Terwujudnya sistem pendidikan yang transparan, akuntabel, efektif, dan partisipasif
d. Terwujudnya kompetensi siswa yang mampu bertahan dalam menghadapi era global
e. Terwujudnya pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Yogyakarta yang dinamis
f. Terwujudnya lingkungan masyarakat belajar yang kondusif, partisipasif, kreatif, inovatif yang berdasar pada imtaq.
  • MISI SMP N 1 YOGYAKARTA
    1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
    2. Menumbuhkan semangat berprestasi kepada warga sekolah
    3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal potensi dirinya dijiwai saling asah, asih, dan asuh
    4. Menumbuhkembangkan penghayatan da pengalaman terhadap ajaran agama yang diant siswa
    5. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dengan stake holder







  1. NAMA GURU SMP N 1YOGYAKARTA

NO
NAMA GURU
JABATAN
1
 Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I
Kepala Sekolah
2
 Subandiyo, S.Pd
Wakil Kepala Sekolah/Guru IPS
3
 Achmad Dadi, S.Pd.T
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan/Guru Elektronika
4
 Suyadi, S.Pd
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum/Guru Bahasa Inggris
5
 H.Jiwantoro
Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas/Guru Matematika
6
 Margono, S.Pd
Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana/Guru BK
 7
 Sudjiyanto, S.Pd
 Pembantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan/Guru Olah Raga
 8
 Agus Margono, S.Pd
 Pembantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum/Guru Matematika
 9
 Siswanto, S.Pd
 Pembantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas/Guru IPA (Fisika)
 10
 Dra. V. Wahyuni
 Guru BK
 11
 MM Sudjilah
 Guru Matematika
 12
 Fr. Sri Tjahja Kirani, S.Ag
 Guru Agama Katholik
 13
 M. Yunus, S.Pd
 Guru IPA (Fisika)
 14
 Tri Murni Kridawati
 Guru Agama Kristen
 15
 Ganis Armoyo, S.Pd
 Guru Elektronika / Koordinator Pramuka
 16
 Arief Ichwantoro, S.Pd
 Guru IPA (Biologi)
 17
 Bagyo, S.Pd
 Guru PKn
 18
 V. Sri Sujiyanti, A.Md
 Guru IPS
 19
 Drs. Sofwan, M.Hum
 Guru Bahasa Jawa
 20
 Dra. Agatha Yeni Listyantantri
 Guru Bahasa Inggris
 21
 Wiwit Sayekti, B.A
 Guru IPA (Fisika)
 22
 Niniek Budi Sayekti, S.Pd
 Guru IPA (Biologi)
 23
 Dra. Endang Tri Zulaeni
 Guru BK
 24
 Dra. Wiyati
 Guru Bahasa Inggris
 25
 Dra. Eni Murtiningsih
 Guru IPS
 26
 Djupari
 Guru Agama Islam
 27
 Sri Prihatin Hartati, S.Pd
 Guru Matematika
 28
 Suhartini
 Guru Olah Raga
 29
 Mat Sukri, S.Pd
 Guru Bahasa Jawa
 30
 Dra. Tri Sakti
 Guru BK
 31
 Sri Beti Kusdiningsih, S.Pd
 Guru Bahasa Indonesia
 32
 I Wayan S, S.Ag
 Guru Agama Hindu
 33
 Ernawan Budi S, S.Pd
 Guru Bahasa Indonesia
 34
 Eni Darsiti, S.Pd
 Guru Bahasa Indonesia
 35
 Sri Purwanti, S.Sn
 Guru Seni Tari
 36
 Pramusinto, S.Sn
 Guru Kerawitan
 37
 Ngatijan, S.Pd
 Guru Matematika
 38
 Dharmastuti, S.Pd
 Guru Seni Budaya
 39
 Susana Endang Cahyani, S.Pd
 Guru Bahasa Inggris
 40
 Rita Tri Budi Hartati, S.Pd
 Guru Bahasa Indonesia
 41
 Maria Rostika, S.Pd
 Guru Matematika
 42
 Sri Wahyu Aspriyanti, A.Md
 Guru Bahasa Indonesia
 43
 Ari Wardhani, S.T
 Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi
 44
 Suprihatin, S.Pd
 Guru IPS
 45
 Dra. Kasminah
 Guru Olah Raga
 46
 Dwi Cahyaningtyas, S.Pd
 Guru PKn
 47
 Suparmaji, S.Pd
 Guru PKn
 48
 Rini Kadarsih, S.Pd
 Guru Matematika
 49
 Sri Utami
 Guru Matematika
 50
 Widyati, S.Pd
 Guru IPA (Biologi)
 51
 Tri Anggoro Adi, S.Pd
 Guru PKn
 52
 Estik Nursamsi, S.Pd
 Guru Seni Musik
 53
 Doso Kswara
 Guru Seni Musik
 54
 Fatma Eva Yuni, S.Pd
 Guru Ketrampilan PKK
55
 Siti Nuryaningsih, S.Ag
 Guru Agama Islam
 56
 Doni Wahyudi, S.T
 Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi


  1. FASILITAS SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
    1.   Jumlah Kelas 18 terdiri atas kelas 7 ada 6 kelas, kelas 8 ada 6 kelas dan kelas 9 ada 6 kelas
    2.   Ruang Perpustakaan
    3.   Ruang Multimedia
    4.   Ruang Laboratorium komputer
    5.   Ruang Laboratorium Fisika
    6.   Ruang Laboratorium Biologi
    7.   Ruang Laboratorium IPS
    8.   Ruang Laboratorium Bahasa
    9.   Ruang BK
    10. Ruang Ketrampilan
    11. Ruang OSIS
    12. Ruang Kepala Sekolah
    13. Ruang Staf
    14. Ruang Guru
    15. Ruang Tata Usaha
    16. Ruang Kerawitan
    17. Ruang Musik
    18. Ruang UKS
    19. Ruang AVA
    20. Gedung Serba Guna (Lapangan Bulu Tangkis, Lapangan Bola Basket, Lapangan Bola Voli, Gedung Pertemuan)
    21. Ruang Bangsal
    22. Mushola
    23. Lapangan Sepak Bola
    24. Lapangan Bola Voli 
25. Kantin
26. Ruang Agama
27. Ruang Koperasi
28. Kamar Kecil yang cukup untuk Guru/Karyawan dan Siswa

F. MEDIA DAN ALAT YANG DIMILIKI

1.   Alat-alat kesenian baik seni musik, seni suara, seni lukis, dan seni rupa
2.   Komputer, Laptop, LCD Proyektor, Kamera Digital, Handy cam, Scanner, Printer
3.   Alat-alat Olah Raga
4.   Alat-alat Ketrampilan PKK
5.   Alat-alat Peraga
6.   Alat-alat Elektronika
7.   Wireless, OHP
8.   Internet
9.   TV dengan berbagai Channel luar negri yang bisa dinikmati di beberapa ruang
10.  Perpustakaan dengan berbagai macam buku
11. Perpustakaan Multimedia

G. EKSTRA KURIKULER SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
a.  Pramuka
b.  Sepak Bola
c.  Basket
d.  Karya Ilmiah Remaja (KIR)
e.  Baca AL-Quran
f.  Musik
g.  Bulu Tangkis
h.  Palang Merah Remaja
i.   Aeromodeling
j.   Taekwondo
k.  Pencaksilat
l.   English Speaking Club (ESC)
m. Mading
n.  Bola Voli
o.  Seni Tari
p.  Kerawitan
q.  Menjahit
r.   Pembinaan Olimpiade MIPA
s. jurnalistik.












BAB III
PEMBAHASAN
  1. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Menurut beberapa tokoh , kepemimpinan adalah :
  • James M. Black :“Kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di bawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu tujuan tertent
  • Maman Ukas :“Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan”
  • Ordway Tead : “kegiatan mempengaruhi oarang-orang agar mereka mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Howard H. Hyot :” kepemimpinan adlah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang lain
  • George R. Terry : “Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi”.
  • Robert G. Ownes : kepeimpinan adalah keterlibatan yang dilakukan secara sengaja untuk mempengaruhi orang lain3.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempangaruhi orang lain untuk mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan bersama.4
Sebuah kepemimpinan mempunyai prasyartan tertentu yang dikaitkan dengan tiga hal penting yaitu:5
  • Kekuasaan adalah kekuatan, otoritasdan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi bawahan untuk berbuat sesuatau
  • Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan sehingga orang mampu menatur orang lain
  • Kemampuan ialah segala daya , kesanggupan, kekuatan dan kecakapan teknis maupun social,disbanding dengan orang lain
Sesorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpin haruslah efektif, maka dari itu pemimpin haruslah mempunyai sifat-sifat antara lain:6
  • Stamina yaitu kemampuan bertahan dan tidak mudah menyerah
  • Pengikut
  • Energy
  • Kecakapan
  • Kecerdasan
  • Karakter
  • Berpiiran bersih dan jujur
  • simpati






  1. PENGERTIAN PEMIMPIN
Pemimpin sendiri memiliki kaitan erat dengan kepemimpinan. Bebrapa ahli mendefenisikan pemimpin diantaranya:
  • Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
  • Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
  • Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
  • Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
  • Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
  • Sedangkan didalam Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :7
Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Dari bebrapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemimpn adalah pribadi yang memiliki sebuah kecakapan khusus, dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinya, untuk melakukan usaha bersama mangarah pada pencapaian sasaran-sasaran tertentu.
Maksud dari “dengan atau tanpa pengangkatan “ adalah bahw pemimpin dibagi menjadi pemimpin formal dan pemimpin informal8. Pemimpin formal adalah orang yang oleh lembaga/organisasi tertentu ditunjuk sebaggai pemimpin berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi memnagku suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan segala hak dan kewajibannya. Sedangkan untuk pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai seorang pemimpin, tetapi karena keunggulanya dan kemampuannya dalam mempengaruhi orang lain,
Seorang pemimpin yang kompeten dan berkarismatik haruslah memilki tujuh karakteristik kunci sebagai berikut ini: 9
  • percaya diri
  • memiliki visi,
  • memiliki kemampuan untuk mengartikulasikan visi,
  • memiliki pendirian yang kuat terhadap visinya,
  • memiliki prilaku yang berbeda dari kebiasaan orang,
  • merasa sebagai agen pembaru dan,
  • sensitive terhadap lingkungan
Dari urain diatas, saya menyimpulkan perbedaan antara pemimpin dan kepemimpinan, walaupun mempunyai kaitan yang sangat erat sekali. Bahwa seorang pemimpin adalah pelaku, subyek yang berbentuk fisik, dan dapat dilihat, sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin, seni memimpin untuk mengatur, mempengaruhi orang . membina, memenej sebuah organisasi/lembaga untuk mencapai tujuan tertentu.
  1. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN


Kepala sekolah bersal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelejaran. Jadi secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga di mana temapat menerima dan memberi pelajaran. Wahjosumidjo (2002:83) mengartikan bahwa: “Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Sementara Rahman dkk (2006:106) mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan struktural (kepala sekolah) di sekolah”.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat digunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan.
Kepala Sekolah sebagai pemimpin harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan guna meningkatkan kemauan tenaga kependidikan. Untuk memenuhi hal tersebut, maka kepala sekolah haruslah mempunyai kompetensi. Setidaknya kepala sekolah perlu mempunya kompetensi sebagai berikut:10
  • Mefasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajar yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah.
  • Membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah dan program pengajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan professional para guru dan staf.
  • Menjamin bahwa manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah digunakan untuk mencipakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif
  • Bekerjasam dengan orang tua murid dan anggota masyarakat, menaggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber daya masyarakat
  • Memberi contoh/ teladan tindakan berintegritas
  • Memahami, menanggapi, dan mempenggaruhi lingkungan politik, social, ekonomi, dan budaya yang lebih luas
Kepala sekolah adalah penggerak utama daripada sebuah sekolah yang dipimpinya. Maju atau tidaknya sebuah sekolah terletak pada kepemimpinan kepala sekolah. Maka dari itu, Dinas pendiidkan menetapkan bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaanya sebagai educator, manajer, administrator, supervisior, leader, innovator, dan motivator11
  • Kepala sekolah sebagai educator : dalam hal ini kepala sekolah harus memeiliki strategi yang tepat dalam meningktakan keprofesionalismenya di sekolah. Kepala sekolah harus berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitanya empat macam nilai, yakni pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik.
  • Kepala sekolah sebagai manajer : sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu dan mau mendayagunakan visi, misi dalam mencapai tujuan, kepala sekolah harus mampu bekerja bekerja melalui orang lain, seta mau mempertanggungjawabkan setiap tindakanya
  • Kepala sekolah sebagai administrator :kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi kearsipan, dan mengelola administrasi keuangan.
  • Kepala sekolah sebagai supervisior : kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan.
  • Kepala sekolah sebagai leader : kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas
  • Kepala sekolah sebagai innovator : kepala sekolah sebagai innovator haruslah mempunya strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan modrl-model pembelajaran yang innovative.
  • Kepala sekolah sebagai motivator : sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan penghargaan seara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan.
Kepala sekolah tidak hanya dituntut untuk melaksanakan berbagai tugasnya disekolah, tetapi ia juga harus mampu menjalain hubungan kerjasama dengan masyarakat dalam rangk membina pribadi peserta didik secara optimal, hal ini sangatlah penting karena banyak persoalan yang tidak dapat diselesaikan oleh sekolah secara sepihak, atau perbedaan persepsi, kesalahpahaman antara pihak sekolah dan masyarakat.
  1. PENERAPAN KEPEMIMPINAN DI SMP N 1 YOGYAKARTA
Dalam menghadapi sebuah arus perubahan yang begitu cepat dalam perkmbangan didunia pendidikan saat ini tidaklah lepas dari pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan sebagai ujung tombak kemajun peradaban suatu bangsa haruslah mampu menjawab semua tantagan yang ada. Namun, di Indonesia sendiri, pendidikan belumlah mampu menjawab tantangan dan tuntutan kebuthan masyarakat akan output sebuah instansi pendidikan. Ketrbatasan SDM, kurangnya biaya, dan ketidak profesioanlime tenaga pendidik seringkali menjadi kambing hitam dalam permasalahan ini. Umtuk meminimalisir dan menjawab tantagan ini perlulah sebuah kepemimpinan dari tingkat pusat hingga tingkat sekolah. Bagaiman pemimpin itu denga kepemimpinannya bisa memaksimalkan potensi yan ada.
Permasalahan inilah yang kami mencoba untuk mengamatinya, bagaimana penerapan kepemimpinan yang ada di tempat yang kami obsevasi yaitu SMP N 1YOGYAKARTA. Adanya peraturan menteri pendidikan nasional Indonesia NO 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah menunjukan bahwa kepala sekoah haruslan mempunyai kualifikasi sebagai seorang yang telah berpengalaman dalam dunia pendidikan dan harus memilik beberapa kmpetensi ang meliputi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Kompetensi ini tentunya diharapkan bahwa kepala sekolah selaku pemimpin dapat memaksimalkan potensi dan tercapainya tujuan pendidikan secara nasional. kepala sekolah sendiri adalah sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam observasi ini, kami menggunakan metode angket dan Tanya jawab yang meliputi guru, staf sekolah, ketua osis, dan kepala sekolah itu sendiri. Dalam kepemimpinanya Bapak  Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I selaku kepala sekolah menggunakan bebrapa metode diantaranya:
  • Memberi perintah/instruksi
Hal ini dilihat dari jawaban angket yang kami berikan yang rata-rata menjawab sering mendapatkan perintah dari Kepala Sekolah.
  • Membrikan penghargaan, pujian kapada bawahan/staf/siswa yang berprstasi
  • Memberikan teguran kepada bawahan/staf/siswa yang melangar/tidak disiplin.
Teguran ini diberikan dengan melihat besarnya kesalahan dan seringnya bawahan melakukan kesalahan atau tidak. Sebagai contoh, Bawahan yang melakukan pelanggaran pertama kali hanya diberikan sindiran ketika bekerja, atau saat memberikan pidato saat upacara tidak menegur secara resmi. jika masih melakukanya lagi, maka akan diberi teguran langsung secara lisan, dan berlanjut dengan surat resmi jika masih berlanjut pelanggaran yang dilakukannya dan diberi sanksi berupa potongan gai atau penundaan penaikan golongan.
  • Memberikan motivasi kepada bawahan/staf/siswa untuk meningkatkan profesionalismenya.
  • Peka terhadap saran-saran dari bawahan/staf/siswa
  • Memperkuat rasa kesatuan antara bawahan/staf/siswa
  • Menciptakan disiplin diri dan kelompok (bawahan/staf/siswa)
  • Memberikan kesempatan bawahan/staf/siswa untuk berkembang dan berinovasi terhadap permasalahn yang dihadapinya.
  • Menggunakan cara musyawarah dengan pegawai/bawahan/siswa untuk menghadapi suatu masalah
  • Menciptakan suasan kerja yang menyenagkan dan demokatis.
Dari metode-metode yang digunakan oleh Bapak  Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I, dapat diambil kesimpulan bahwa tipe pemimpin yang digunakan adalah tipe Transaksional dan Transformasial. Tipe Transaksional adalah pemimpin yang menggerakan bawahanya berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku( jam kerja, gaji, bonus/insentif, dan lainya) sehingga masing-masing mendapatkan haknya sesuai dengan kewajiban yang telah dipenuhinya. Sedangkan tipe Transformasional adalah pemimpin yang mengutamakan pengembangan motivasi dan nilai-nilai pada diri bawahanya dengan cara memberi teladan, berdialog, memberi kesempatan berinovasi, dan sebagainya.


  1. PENDEKATAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
Pendekatan kepemimpinan yang dilakukan oleh Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I selaku kepala sekoalah yang dapat kami amati adalah pendekatan situasional atau kontingensi yang berarti pendekatan kepemimpinan yang dalam penerapanya tergantung pada factor-faktor situasi, bawahan, tugas, organisasi, dan lingkunganya. Pendekatan ini mencoba mengidentifikasi factor-faktor dalam situasi yang mempengaruhi efektifitas gaya kepemimpinan. Kesimpulan ini kami ambil dari hasil wawancara dengan Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I sebagai berikut:
  • Pertanyaan: Apa yang bapak lakukan jika terjadi sebuah masalah?
Jawaban : yang perlu digaris bawahi adalah semua maslah pasti bisa diselesaikan, tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi. Asal, metode yang kita gunakan tepat. Dalam artian metode yang kita gunakan itu tepat dengan masalah yang sedang dihadapi. Untuk mendapatkan metode yang tepat kita perlu menganalisis masalah itu sendiri. Bagaimana masalah itu bisa terjadi, factor-faktor yang mempengaruhi masaalh itu sendiri, darimana datangnya masalah itu. Pokoknya semua hal yang terkait, jadi kita melihat suatu masalah tidak hanya dari satu sisi apalagi kacamatasaya sendiri. Baru setelah ditemukan hasil analisisnya, kita bisa menggunakan metode yang tepat untuk menyesaikannya.
  • Pertanyaan: bagaimana cara bapak untuk mengantisipasi masalah?
Jawaban :yang pertama jelas kita belajar dari pengalaman. Seringnya muncul permasalahan itu ditimbulkan dari ketidaksepahaman atau kesalapahaman antara berbagi lini, entah itu staf, guru, murid, dan lingkungan seklah itu sendiri, maka untuk mengantisipasinya itu dengan cara menginformasikan dan mensosialisasikan hal-hal yang dirasa perlu untuk diumumkan, seperti tata tertib sekolah, jam pelajaran dan lain-lain. Dengan tujuan seteah mereka tau, merka tidak berbuat hal-hal yang mengakibatkan masalah dikemudian hari.
  • Pertanyaan : Apa yang menjadi ciri khas kepemimpinan Bapak?
Jawaban :saya selalu mencoba berada ditengah-tengah mereka. Bukan diluar mereka


Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan gaya kepemimpinan situasional ini, seseorang kepala sekolah perlu memiliki tiga kemampuan khusus yakni :
  • Kemampuan analitis yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
  • Kemampuan untuk fleksibel yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap situasi.
  • Kemampuan berkomunikasi yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang kita terapkan.
Menjadi kepala sekolah tentunya bukanlah hal yang mudah, ia harus tau persis begaimana karekter dirinya juga sekolah yang dipimpinya. Pengenalan karakter sekolah ini menjadi sangatlah penting untuk menetukan langkah-langkah strategis yang akan diambil untuk mencapai sebuah tujuan sekolah yang diinginkan. Perlu sebuah kebijaksanaan dalam mengambil solusi-solusi dari permasalahan yang ada, sehingga solusi itu bias menyelesaikan masalah, tidak justru merugikan pihak sekolah sendiri. Dengan ini, lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap kepemmpinan kepala sekolah. Karena tidak mungkin meniptakan kepemimpina A dilingkungan Z, dengan kata lain harus adanya penyusaian antara kepemimpinan dengan lingkungan.


















BAB IV
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik, atau bahkan mengalami sebuah kehancuran jika tidak ada seorang pemimpin. Pemimpin adalah sebuah kepala yang merupakan symbol dari eksistensi sebuah organisasi. Jika diibartakan dengan manusia, kepala adalah sumber segala-galanya. Karena dikepala berada mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk mencium, mulut untuk makan sebagi sumber kekuatan tubuh, serta otak yang untuk berfikir, menganalisis, mengarahkan visi dan misi, penentuan sebuah strategi dan kebijakn-kebijakan. Begitu juga pemimpin sebagai kepala dari sebuah lembaga atau organisasi. Organisasi tanpa pemimpin adalah manusia tanpa kepala. Dapat dibayangkan bagaimana jadinya?
Dari hasil pengamatan yang telah saya lakukan, saya menyimpulkan kepemimpinan Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I di SMP N 1 YOGYAKARTA adalah kepemimpinan dengan tipe demokratis yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada manusia , dan memberikan bimbingan yang menyeluruh kepada bawahanya, staf, maupun kepada siswa. Adanya sebuah koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada kesadaran, tanggung jawab internal (pada diri sendiri ), dan kerjasama yang baik antar lini. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini tidaklah terletak pada kekuatan pribadi atau individu seorang pemimpin, tetepi justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok/organisasi. Kepmimpinan demokratis menghargai potensi setaip individu, seorang pemimpin yang mau mendengarkan saran, nasihat, dan masukan dari bawahan. Bersedia mengakui keunggulan bawahan, dan mampu menempatkan bawahan pada posisi yan tepat sekaligus mengatur keahlian bawahan untuk menghadapi tantagan-tantagan yang ada. Pada intinya Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I menerapkan kepemimpinan demokratis yang menitik beratkan aktifitas setiap anggota kelompok, yang semuanya terlibat aktif dalam penentuan sikap, pembuatan rencana-rencana, pembuatan keputusan penerpan disiplin kerja secara demokratis. Kepemimpinan demokrasi adalah kepemimpinan yang paling tepat untuk digunakan pada system pendidikan, hal ini disebabkan dunia pendidikan memerlukan sebuah pendekatan yang komperhansif yang mencangkup fisik dan psikologi dari semua elemean yang terlibat. Adanya rasa kekeluargaan, kebersaman, dan persahabatan yang diciptakan oleh kepala sekolah adalah implikasi dari kepemimpinanya yang dilandasakan kepeada komitmen untuk memajukan kerjasama guna tercapainya hasil yang maksimal.
Hasil dari angket yang kami berikan menggambarkan sebuah kepuasan dari kepemimpinan demokratis yang telah dilakukan oleh Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I selaku kepala sekolah. Hal ini terungakap lewat instrument pertanyaan yang berintikan bahwa kepala sekolah sering memotivasi, memberikan arahan, merkomondasikan pengembangan karir, memberikan penghargaan, memberikan kesempatan bawahan untuk berinovasi, memberikan teladan yang baik, dan menegur dengan bijaksana bila terjadi sebuah kesalahan yang dilakukakn bawahan
Kepala sekolah juga tidak hanya sebagai penggerak, pemberi arah, pemimbing sebagaiman tugas-tugas seorang pemimpin. Tetapi lebih dari itu, seorang kepala sekolah haruslah mampu menjadi educator, manajer, administrator, supervisior, leader, innovator, dan motivator. Kepala sekolah juga harus tepat dalam memosikan dirinya, kapan sebagai seorang pemimpin, kapan menjadi seorang teman, dan kapan sebagai seorang pelaksana dari aturan. Pada hakekatnya pemimpin adalh seorang pelayan, pelayan bagi yang dipimpin untuk maju dan meraih tujuan dari sebuah sekolah atu lembaga lainya.




  1. DAFTAR PUSTAKA


Buku :
Alfian, M Alfan. 2009. Menjadi Pemimpin Politk. Jakarta:Gramadia Pustaka Utama.
Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Dalam Organisasi Pembelajar. Bandung:Alfabeta.
Kartono, Kartini . 1993. Pemimpin Dan Kepemimpinan: Apakah Pemimpin Abnormal Itu?. Jakarta:Rajagrafindo Persada.
Sutisna, Oteng. 1993. Administrasi Pendidikan:Dasar Teoritis Untuk Praktak Professional. Bandung:Angkasa.
Mulyasa, E, 2003, Menjadi Kepala Sekolah Professional:Dalam Konteks Menyukseskan MBS Dan KBK, Bandung:Remaja Rosdakarya
Nurkolis, 2003, Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta : Grasindo,


Jurnal:
Mulyono, 2010, Ukuran Kinerja Kepala Sekolah Yang Kompetan, Cendekia, Jurnal Kependidikan Dan Kemayarakatan, Vol. 8 No 2, Juli-Desember, 2010. Ponorogo:STAIN Ponorogo.



1 M Alfan Alfian, menjadi pemimpin politik, Jakarta:gramadia pustaka utama, 2009. Hlm. 46.

2 Ki hajar dewantara,

3 Wahyudi, kepemimpinan kepala sekolah:dalam organisasi pembelajar, bandung, alfabeta, 2009. Hlm. 120

4 Oteng sutisna, administrasi pendidikan: dasar teoritis untuk praktrek profesional, bandung, angkasa, 1993, hlm. 301

5 Kartini kartono, pemimpin dan kepemimpinan, Jakarta, rajaGrafindo persada, 1993, hlm. 31

6 Sarlito w. sarwono, pengantar psikologi umum, Jakarta, rajagrafindo persada, 2009, hlm. 225

7 Kartini kartono, pemimpin dan kepemimpinan, … hlm. 284

8 Ibid. hlm. 9

9 Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah,Jakarta : Grasindo, 2003, hlm. 157


10 Mulyono, ukuran kepala sekolah yang kompeten. Jurnal kependidikan dan kemasyarakatan, cendekia, ponorogo, 2012, hlm. 236

11 E. mulyasa, menjadi kepala sekolah professional, bandung:remaja orsdakarya, 2004, hlm. 98.

  DI SMP N 1 YOGYAKARTA
Laporan Ini Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Dosen pengampu : Drs. Achadi Budi Santosa M.Pd.

Disusun Oleh :

JOHAN RUBIYANTO ( 1141082 )

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALI-JAGA
YOGYAKARTA
2012


Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah ‘Azza Wa Jalla’ atas segala rahmat dan nikmatNya makalah ini dapat kami susun dengan tujuan membantu mahasiswa dalam memahami apa yang dimaksud dengan kepemimpinan
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Agung Muhammad SAW, semoga kita menjadi umatnya yang istiqomah dijalanNya
Atas diri pribadi mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Drs. Achadi Budi Santosa M.Pd. selaku dosen pembimbing materi Administrasi pendidikan yang telah mempercayakan amanat untuk menyusun makalah ini.
Dan tak lupa kami meminta maaf atas segala kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena kami masih dalam proses pembelajaran. Saran dan kritik Saudara kami harapkan untuk evaluasi diri kami sehingga dapat menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya.
Sekian dan semoga dengan tersusunnya makalah ini, akan menjadi referensi yang bermanfaat bagi kita semua. Amin.


Yogyakarta, 25 Mei 2012













Katakanlah: ”Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al-'Imran (3):26)
Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin  yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan telah Kami wahyukan kepada mereka  untuk senantiasa mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu mengabdi.(QS. Al-Anbiya’: 73)
Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS.An-Nisa (4):59)

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) . Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya , maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya . Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. An-Nisaa’: 34)
Hisyam bin Urwah meriwayatkan dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Akan datang sepeninggalku beberapa pemimpin untuk kalian. Ada seorang yang baik yang memimpin kalian dengan kebaikan, namun ada juga pemimpin yang buruk yang memimpin dengan kemaksiatan. Maka hendaklah kalian tetap mendengar dan taat pada setiap yang menepati kebenaran. Karena jika mereka baik, maka kebaikan itu untuk kalian dan untuk mereka. Namun jika mereka buruk, maka keburukan itu hanya untuk mereka”.
Hadits dari Abdullah bin Umar r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya. (HR. Bukhari)


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Manusia dikenal sebagai makhluk sosial yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan didalam kehidupanya. Rasa butuh inilah yang menyebabkan adanya sebuah interaksi, kerjasama, komunikasi, dan hidup secara bersama-sama. Manusia, karena rasa sosialnya juga memeiliki kecendrungan untuk membuat komunitas, hidup berkelompok-kelompok di suatau wilayah tertentu sesuai dengan kesamaan sifat, latarbalakang maupun tujuannya. Dalam suatu komunitas, ada semacam naluri untuk menghadirkan sebuah pemimpin ditangah-tengah mereka1. Hal ini dipandang dapat membantu sebuah efisiensi kerja dalam mencapai sebuah tujuan bersama, mempertahankan kehidupan bersama, kesolidan, dan kooperatif yang sangat diperlukan dalam keberlangsungan kepentingan kelompok, maka dari itu diperlukanya sebuah pemimpin. Selain masalah itu, komunitas juga cenderung untuk memiliki sebuah panutan, yakni sosok yang dianut, dianggap mamapu melindungi dan mengayomi mereka, serta bisa diandalkan untuk sebuah diplomasi dengan kelompok lain. Kepemimpinan mempunyai arti bimbingan, menuntun, mengarahkan dan berjalan didepan. Pemimpin berperilaku untuk membantu organisasi secara maksimal untuk mencapai sebuah tujuan. pemimpin haruslah bisa memberi contoh, tauladan ketika dia berada di depan (ing ngarsa sang tuladha). Pemimpin haruslah memberikan motivasi, mengayomi,member semangat, melindung ketika dia berada ditengah (ing madya mangun karsa). Dan pemimpin haruslah bisa mendorong anggotanya untuk maju, unggul dalam mencapai tujuan, ketika dia berada di belakang (tut wuri handayani)2
Sebuah kepemimpinan tidak hanya dibutuhkan dalam dunia sosial, perusahaan, ataupun sebuah ketatanegaraan. Tapi kepemimpinan juga mutlak dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Profesionalisme dan standarisasi didalam sebuah dunia pendidikan merupakan hal yang harus dipenuhui untuk saat ini, dikarenakan tuntutan zaman yang semakin kompleks. Tercapainya sebuah tujuan pendidikan sangat tergantung dengan bagaimana sebua pelaksanaan kepemimpinan disuatu sekolah, yang merupakan ujung tombak dari sistem pendidikan.
Keberhasilan atau kegagalan suatu sekolah dalam menampilkan kinerjanya banyak bergantung pada kualitas kepemimpinan kepala sekolah . kualitas kepemimpinan kepala sekolah sendiri ditentukan oleh bagaimana kompetensi yang dimiliki, keterampilan manajerial yang dikuasai, dan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi sekolah terutama tingkat kematangan dan tanggung jawab guru dalam menjalankan tugas pendidikan dan pembelajaran disekolah
Dalam mempelajari kepemimpinan sekolah tidak hanya cukup lewat teori-teori saja, tapi juga dibutuhkan sebuah pengamatan langsung didalam sebuah sekolah. Untuk itu, kami mengadakan sebuah observasi tentang bagaimana kepemimpinan yang ada di dalam SMP N 1 YOGYAKARTA


  1. Rumusan masalah
  1. Bagaimana gambaran tentang SMP N 1 YOGYAKARTA ?
  2. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
  3. Apa yang dimaksud dengan pemimpin?
  4. Apa yang dimaksud dengan kepala sekolah sebagai pemimpin?
  5. Bagaiman penerapan kepemimpinan kepala sekolah SMP N 1 YOGYAKARTA?
  6. Bagaiman pendekatan yang dilakukan kepala sekolah dalam kepemimpinannya?

  1. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah dalam penelitian ini adalah:
  1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum SMP N 1 YOGYAKARTA
  2. Untuk mengetahui tentng kepemimpinan dan pemimpin
  3. Untuk memahami peran kepala sekolah
  4. Untuk mengetahui penerapan kepemimpinan di SMP N 1 YOGYAKARTA
















BAB II
GAMBARAN SEKOLAH SMP N 1 YOGYAKARTA
  1. PROFIL SEKOLAH
Nama Sekolah              : SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
No. Statistik Sekolah    : 201046002002
Tipe Sekolah                : B
Berdiri Sejak                : 11 September 1942
Luas Tanah                   : 14.880 Meter Persegi
Alamat Sekolah            : Jalan Cik Ditiro No 29 Yogyakarta
Kecamatan                   : Gondokusuman
Kota                             : Yogyakarta
Provinsi                        : Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon/Fax                 : (0274) 560232 / 552977
Status Sekolah             : Negeri
Nilai Akreditasi Sekolah: A
  1. SEJARAH SMP N 1 YOGYAKARTA

SMP N 1 Yogyakarta, lahir di tengah-tengah kancah perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan, baik dari penjajah Jepang maupun dari penjajahan Belanda. SMP N 1 Yogyakarta didirikan oleh Pemerintah Pendudukan Jepang pada tanggal 11 September 1942. Semula hanya terdiri dari 13 ruang dan saat itu menempati Gedung bekas Neutralle MULO dari penjajah Belanda Belanda yang terletak di jalan Jati Yogyakarta ( Sekarang SMP 8 Yogyakarta). Pada saat itu pula SMP 1 Yogyakarta terdiri dari bekas siswa-siswi MULO. Guru-gurunya pada umumnya memiliki ijazah HOOFDACTO, HIK atau HKS.
Karena negara pada saat itu di bawah kekuasaan Jepang, maka situasi sekolahpun disesuaikan dengan keadaan, antara lain:
1. Setiap pagi upacara bendera (Bendera Jepang atau Bendera Dai Nippon) dengan menyanyikan lagu "KIMIGAYO" didertai kewajiban SEIKEREI sebagai tanda penghormatan kepada Kaisar Jepang.
2. Setiap pagi siswa diwajibkan gerak badan ala Jepang (TAISO) atau senam pagi
3. Siswa diwajibkan kerja bakti dan latihan perang atau kyoren, dan melaksanakan " KIN ROHOSI "
 Pada tahun 1943, SMP 1 Yogyakarta pindah ke Jalan Cik Di Tiro No. 25 ( sekarang No.29) Yogyakarta yaitu bekas gedung AMS A di zaman  Belanda. Pada tahun 1944 diadakan pemisahan, untuk siswa putra di SMP 1 Yogykarta, sedangkan untuk siswa putri mempergunakan Gedung Kota Baru (sekarang SMA Stella Duce), tetapi kemudian kedua SMP tersenut bergabung kembali menjadi SMP campuran.
 Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, namum tentara Belanda dan Inggris ingin menguasai kembali, tetapi para pemuda Indonesia tidak sudi dijajah lagi. Untuk itu para siswa SMP 1 Yogyakarta khususnya siswa kelas III terpaksa harus meninggalkan bangku sekolah untuk sementara demi mempertahankan kemerdekaan RI. Korban pertempuran Kota Baru yaitu merebut markas Tentara Jepang dari siswa SMP 1 Yogyakarta ada 2 orang , yaitu Djohar Nuradi dan Wardani. Keduanya dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Kusumanegara.

  1. VISI DAN MISI SEKOLAH

  • VISI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
    Berprestasi, berdasarkan imtaq, berwawasan Iptek, berpijak pada budaya bangsa
Indikator :
a. Terwujudnya pendidikan yang adil dan merata
b. Terwujudnya pendidikan yang bermutu, efisien, relevan serta bedaya saing tinggi
c. Terwujudnya sistem pendidikan yang transparan, akuntabel, efektif, dan partisipasif
d. Terwujudnya kompetensi siswa yang mampu bertahan dalam menghadapi era global
e. Terwujudnya pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Yogyakarta yang dinamis
f. Terwujudnya lingkungan masyarakat belajar yang kondusif, partisipasif, kreatif, inovatif yang berdasar pada imtaq.
  • MISI SMP N 1 YOGYAKARTA
    1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
    2. Menumbuhkan semangat berprestasi kepada warga sekolah
    3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal potensi dirinya dijiwai saling asah, asih, dan asuh
    4. Menumbuhkembangkan penghayatan da pengalaman terhadap ajaran agama yang diant siswa
    5. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dengan stake holder







  1. NAMA GURU SMP N 1YOGYAKARTA

NO
NAMA GURU
JABATAN
1
 Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I
Kepala Sekolah
2
 Subandiyo, S.Pd
Wakil Kepala Sekolah/Guru IPS
3
 Achmad Dadi, S.Pd.T
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan/Guru Elektronika
4
 Suyadi, S.Pd
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum/Guru Bahasa Inggris
5
 H.Jiwantoro
Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas/Guru Matematika
6
 Margono, S.Pd
Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana/Guru BK
 7
 Sudjiyanto, S.Pd
 Pembantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan/Guru Olah Raga
 8
 Agus Margono, S.Pd
 Pembantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum/Guru Matematika
 9
 Siswanto, S.Pd
 Pembantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas/Guru IPA (Fisika)
 10
 Dra. V. Wahyuni
 Guru BK
 11
 MM Sudjilah
 Guru Matematika
 12
 Fr. Sri Tjahja Kirani, S.Ag
 Guru Agama Katholik
 13
 M. Yunus, S.Pd
 Guru IPA (Fisika)
 14
 Tri Murni Kridawati
 Guru Agama Kristen
 15
 Ganis Armoyo, S.Pd
 Guru Elektronika / Koordinator Pramuka
 16
 Arief Ichwantoro, S.Pd
 Guru IPA (Biologi)
 17
 Bagyo, S.Pd
 Guru PKn
 18
 V. Sri Sujiyanti, A.Md
 Guru IPS
 19
 Drs. Sofwan, M.Hum
 Guru Bahasa Jawa
 20
 Dra. Agatha Yeni Listyantantri
 Guru Bahasa Inggris
 21
 Wiwit Sayekti, B.A
 Guru IPA (Fisika)
 22
 Niniek Budi Sayekti, S.Pd
 Guru IPA (Biologi)
 23
 Dra. Endang Tri Zulaeni
 Guru BK
 24
 Dra. Wiyati
 Guru Bahasa Inggris
 25
 Dra. Eni Murtiningsih
 Guru IPS
 26
 Djupari
 Guru Agama Islam
 27
 Sri Prihatin Hartati, S.Pd
 Guru Matematika
 28
 Suhartini
 Guru Olah Raga
 29
 Mat Sukri, S.Pd
 Guru Bahasa Jawa
 30
 Dra. Tri Sakti
 Guru BK
 31
 Sri Beti Kusdiningsih, S.Pd
 Guru Bahasa Indonesia
 32
 I Wayan S, S.Ag
 Guru Agama Hindu
 33
 Ernawan Budi S, S.Pd
 Guru Bahasa Indonesia
 34
 Eni Darsiti, S.Pd
 Guru Bahasa Indonesia
 35
 Sri Purwanti, S.Sn
 Guru Seni Tari
 36
 Pramusinto, S.Sn
 Guru Kerawitan
 37
 Ngatijan, S.Pd
 Guru Matematika
 38
 Dharmastuti, S.Pd
 Guru Seni Budaya
 39
 Susana Endang Cahyani, S.Pd
 Guru Bahasa Inggris
 40
 Rita Tri Budi Hartati, S.Pd
 Guru Bahasa Indonesia
 41
 Maria Rostika, S.Pd
 Guru Matematika
 42
 Sri Wahyu Aspriyanti, A.Md
 Guru Bahasa Indonesia
 43
 Ari Wardhani, S.T
 Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi
 44
 Suprihatin, S.Pd
 Guru IPS
 45
 Dra. Kasminah
 Guru Olah Raga
 46
 Dwi Cahyaningtyas, S.Pd
 Guru PKn
 47
 Suparmaji, S.Pd
 Guru PKn
 48
 Rini Kadarsih, S.Pd
 Guru Matematika
 49
 Sri Utami
 Guru Matematika
 50
 Widyati, S.Pd
 Guru IPA (Biologi)
 51
 Tri Anggoro Adi, S.Pd
 Guru PKn
 52
 Estik Nursamsi, S.Pd
 Guru Seni Musik
 53
 Doso Kswara
 Guru Seni Musik
 54
 Fatma Eva Yuni, S.Pd
 Guru Ketrampilan PKK
55
 Siti Nuryaningsih, S.Ag
 Guru Agama Islam
 56
 Doni Wahyudi, S.T
 Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi


  1. FASILITAS SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
    1.   Jumlah Kelas 18 terdiri atas kelas 7 ada 6 kelas, kelas 8 ada 6 kelas dan kelas 9 ada 6 kelas
    2.   Ruang Perpustakaan
    3.   Ruang Multimedia
    4.   Ruang Laboratorium komputer
    5.   Ruang Laboratorium Fisika
    6.   Ruang Laboratorium Biologi
    7.   Ruang Laboratorium IPS
    8.   Ruang Laboratorium Bahasa
    9.   Ruang BK
    10. Ruang Ketrampilan
    11. Ruang OSIS
    12. Ruang Kepala Sekolah
    13. Ruang Staf
    14. Ruang Guru
    15. Ruang Tata Usaha
    16. Ruang Kerawitan
    17. Ruang Musik
    18. Ruang UKS
    19. Ruang AVA
    20. Gedung Serba Guna (Lapangan Bulu Tangkis, Lapangan Bola Basket, Lapangan Bola Voli, Gedung Pertemuan)
    21. Ruang Bangsal
    22. Mushola
    23. Lapangan Sepak Bola
    24. Lapangan Bola Voli 
25. Kantin
26. Ruang Agama
27. Ruang Koperasi
28. Kamar Kecil yang cukup untuk Guru/Karyawan dan Siswa

F. MEDIA DAN ALAT YANG DIMILIKI

1.   Alat-alat kesenian baik seni musik, seni suara, seni lukis, dan seni rupa
2.   Komputer, Laptop, LCD Proyektor, Kamera Digital, Handy cam, Scanner, Printer
3.   Alat-alat Olah Raga
4.   Alat-alat Ketrampilan PKK
5.   Alat-alat Peraga
6.   Alat-alat Elektronika
7.   Wireless, OHP
8.   Internet
9.   TV dengan berbagai Channel luar negri yang bisa dinikmati di beberapa ruang
10.  Perpustakaan dengan berbagai macam buku
11. Perpustakaan Multimedia

G. EKSTRA KURIKULER SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
a.  Pramuka
b.  Sepak Bola
c.  Basket
d.  Karya Ilmiah Remaja (KIR)
e.  Baca AL-Quran
f.  Musik
g.  Bulu Tangkis
h.  Palang Merah Remaja
i.   Aeromodeling
j.   Taekwondo
k.  Pencaksilat
l.   English Speaking Club (ESC)
m. Mading
n.  Bola Voli
o.  Seni Tari
p.  Kerawitan
q.  Menjahit
r.   Pembinaan Olimpiade MIPA
s. jurnalistik.












BAB III
PEMBAHASAN
  1. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Menurut beberapa tokoh , kepemimpinan adalah :
  • James M. Black :“Kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di bawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu tujuan tertent
  • Maman Ukas :“Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan”
  • Ordway Tead : “kegiatan mempengaruhi oarang-orang agar mereka mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Howard H. Hyot :” kepemimpinan adlah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang lain
  • George R. Terry : “Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi”.
  • Robert G. Ownes : kepeimpinan adalah keterlibatan yang dilakukan secara sengaja untuk mempengaruhi orang lain3.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempangaruhi orang lain untuk mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan bersama.4
Sebuah kepemimpinan mempunyai prasyartan tertentu yang dikaitkan dengan tiga hal penting yaitu:5
  • Kekuasaan adalah kekuatan, otoritasdan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi bawahan untuk berbuat sesuatau
  • Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan sehingga orang mampu menatur orang lain
  • Kemampuan ialah segala daya , kesanggupan, kekuatan dan kecakapan teknis maupun social,disbanding dengan orang lain
Sesorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpin haruslah efektif, maka dari itu pemimpin haruslah mempunyai sifat-sifat antara lain:6
  • Stamina yaitu kemampuan bertahan dan tidak mudah menyerah
  • Pengikut
  • Energy
  • Kecakapan
  • Kecerdasan
  • Karakter
  • Berpiiran bersih dan jujur
  • simpati






  1. PENGERTIAN PEMIMPIN
Pemimpin sendiri memiliki kaitan erat dengan kepemimpinan. Bebrapa ahli mendefenisikan pemimpin diantaranya:
  • Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
  • Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
  • Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
  • Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
  • Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
  • Sedangkan didalam Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :7
Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Dari bebrapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemimpn adalah pribadi yang memiliki sebuah kecakapan khusus, dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinya, untuk melakukan usaha bersama mangarah pada pencapaian sasaran-sasaran tertentu.
Maksud dari “dengan atau tanpa pengangkatan “ adalah bahw pemimpin dibagi menjadi pemimpin formal dan pemimpin informal8. Pemimpin formal adalah orang yang oleh lembaga/organisasi tertentu ditunjuk sebaggai pemimpin berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi memnagku suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan segala hak dan kewajibannya. Sedangkan untuk pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai seorang pemimpin, tetapi karena keunggulanya dan kemampuannya dalam mempengaruhi orang lain,
Seorang pemimpin yang kompeten dan berkarismatik haruslah memilki tujuh karakteristik kunci sebagai berikut ini: 9
  • percaya diri
  • memiliki visi,
  • memiliki kemampuan untuk mengartikulasikan visi,
  • memiliki pendirian yang kuat terhadap visinya,
  • memiliki prilaku yang berbeda dari kebiasaan orang,
  • merasa sebagai agen pembaru dan,
  • sensitive terhadap lingkungan
Dari urain diatas, saya menyimpulkan perbedaan antara pemimpin dan kepemimpinan, walaupun mempunyai kaitan yang sangat erat sekali. Bahwa seorang pemimpin adalah pelaku, subyek yang berbentuk fisik, dan dapat dilihat, sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin, seni memimpin untuk mengatur, mempengaruhi orang . membina, memenej sebuah organisasi/lembaga untuk mencapai tujuan tertentu.
  1. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN


Kepala sekolah bersal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelejaran. Jadi secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga di mana temapat menerima dan memberi pelajaran. Wahjosumidjo (2002:83) mengartikan bahwa: “Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Sementara Rahman dkk (2006:106) mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan struktural (kepala sekolah) di sekolah”.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat digunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan.
Kepala Sekolah sebagai pemimpin harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan guna meningkatkan kemauan tenaga kependidikan. Untuk memenuhi hal tersebut, maka kepala sekolah haruslah mempunyai kompetensi. Setidaknya kepala sekolah perlu mempunya kompetensi sebagai berikut:10
  • Mefasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajar yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah.
  • Membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah dan program pengajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan professional para guru dan staf.
  • Menjamin bahwa manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah digunakan untuk mencipakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif
  • Bekerjasam dengan orang tua murid dan anggota masyarakat, menaggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber daya masyarakat
  • Memberi contoh/ teladan tindakan berintegritas
  • Memahami, menanggapi, dan mempenggaruhi lingkungan politik, social, ekonomi, dan budaya yang lebih luas
Kepala sekolah adalah penggerak utama daripada sebuah sekolah yang dipimpinya. Maju atau tidaknya sebuah sekolah terletak pada kepemimpinan kepala sekolah. Maka dari itu, Dinas pendiidkan menetapkan bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaanya sebagai educator, manajer, administrator, supervisior, leader, innovator, dan motivator11
  • Kepala sekolah sebagai educator : dalam hal ini kepala sekolah harus memeiliki strategi yang tepat dalam meningktakan keprofesionalismenya di sekolah. Kepala sekolah harus berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitanya empat macam nilai, yakni pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik.
  • Kepala sekolah sebagai manajer : sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu dan mau mendayagunakan visi, misi dalam mencapai tujuan, kepala sekolah harus mampu bekerja bekerja melalui orang lain, seta mau mempertanggungjawabkan setiap tindakanya
  • Kepala sekolah sebagai administrator :kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi kearsipan, dan mengelola administrasi keuangan.
  • Kepala sekolah sebagai supervisior : kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan.
  • Kepala sekolah sebagai leader : kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas
  • Kepala sekolah sebagai innovator : kepala sekolah sebagai innovator haruslah mempunya strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan modrl-model pembelajaran yang innovative.
  • Kepala sekolah sebagai motivator : sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan penghargaan seara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan.
Kepala sekolah tidak hanya dituntut untuk melaksanakan berbagai tugasnya disekolah, tetapi ia juga harus mampu menjalain hubungan kerjasama dengan masyarakat dalam rangk membina pribadi peserta didik secara optimal, hal ini sangatlah penting karena banyak persoalan yang tidak dapat diselesaikan oleh sekolah secara sepihak, atau perbedaan persepsi, kesalahpahaman antara pihak sekolah dan masyarakat.
  1. PENERAPAN KEPEMIMPINAN DI SMP N 1 YOGYAKARTA
Dalam menghadapi sebuah arus perubahan yang begitu cepat dalam perkmbangan didunia pendidikan saat ini tidaklah lepas dari pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan sebagai ujung tombak kemajun peradaban suatu bangsa haruslah mampu menjawab semua tantagan yang ada. Namun, di Indonesia sendiri, pendidikan belumlah mampu menjawab tantangan dan tuntutan kebuthan masyarakat akan output sebuah instansi pendidikan. Ketrbatasan SDM, kurangnya biaya, dan ketidak profesioanlime tenaga pendidik seringkali menjadi kambing hitam dalam permasalahan ini. Umtuk meminimalisir dan menjawab tantagan ini perlulah sebuah kepemimpinan dari tingkat pusat hingga tingkat sekolah. Bagaiman pemimpin itu denga kepemimpinannya bisa memaksimalkan potensi yan ada.
Permasalahan inilah yang kami mencoba untuk mengamatinya, bagaimana penerapan kepemimpinan yang ada di tempat yang kami obsevasi yaitu SMP N 1YOGYAKARTA. Adanya peraturan menteri pendidikan nasional Indonesia NO 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah menunjukan bahwa kepala sekoah haruslan mempunyai kualifikasi sebagai seorang yang telah berpengalaman dalam dunia pendidikan dan harus memilik beberapa kmpetensi ang meliputi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Kompetensi ini tentunya diharapkan bahwa kepala sekolah selaku pemimpin dapat memaksimalkan potensi dan tercapainya tujuan pendidikan secara nasional. kepala sekolah sendiri adalah sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam observasi ini, kami menggunakan metode angket dan Tanya jawab yang meliputi guru, staf sekolah, ketua osis, dan kepala sekolah itu sendiri. Dalam kepemimpinanya Bapak  Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I selaku kepala sekolah menggunakan bebrapa metode diantaranya:
  • Memberi perintah/instruksi
Hal ini dilihat dari jawaban angket yang kami berikan yang rata-rata menjawab sering mendapatkan perintah dari Kepala Sekolah.
  • Membrikan penghargaan, pujian kapada bawahan/staf/siswa yang berprstasi
  • Memberikan teguran kepada bawahan/staf/siswa yang melangar/tidak disiplin.
Teguran ini diberikan dengan melihat besarnya kesalahan dan seringnya bawahan melakukan kesalahan atau tidak. Sebagai contoh, Bawahan yang melakukan pelanggaran pertama kali hanya diberikan sindiran ketika bekerja, atau saat memberikan pidato saat upacara tidak menegur secara resmi. jika masih melakukanya lagi, maka akan diberi teguran langsung secara lisan, dan berlanjut dengan surat resmi jika masih berlanjut pelanggaran yang dilakukannya dan diberi sanksi berupa potongan gai atau penundaan penaikan golongan.
  • Memberikan motivasi kepada bawahan/staf/siswa untuk meningkatkan profesionalismenya.
  • Peka terhadap saran-saran dari bawahan/staf/siswa
  • Memperkuat rasa kesatuan antara bawahan/staf/siswa
  • Menciptakan disiplin diri dan kelompok (bawahan/staf/siswa)
  • Memberikan kesempatan bawahan/staf/siswa untuk berkembang dan berinovasi terhadap permasalahn yang dihadapinya.
  • Menggunakan cara musyawarah dengan pegawai/bawahan/siswa untuk menghadapi suatu masalah
  • Menciptakan suasan kerja yang menyenagkan dan demokatis.
Dari metode-metode yang digunakan oleh Bapak  Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I, dapat diambil kesimpulan bahwa tipe pemimpin yang digunakan adalah tipe Transaksional dan Transformasial. Tipe Transaksional adalah pemimpin yang menggerakan bawahanya berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku( jam kerja, gaji, bonus/insentif, dan lainya) sehingga masing-masing mendapatkan haknya sesuai dengan kewajiban yang telah dipenuhinya. Sedangkan tipe Transformasional adalah pemimpin yang mengutamakan pengembangan motivasi dan nilai-nilai pada diri bawahanya dengan cara memberi teladan, berdialog, memberi kesempatan berinovasi, dan sebagainya.


  1. PENDEKATAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
Pendekatan kepemimpinan yang dilakukan oleh Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I selaku kepala sekoalah yang dapat kami amati adalah pendekatan situasional atau kontingensi yang berarti pendekatan kepemimpinan yang dalam penerapanya tergantung pada factor-faktor situasi, bawahan, tugas, organisasi, dan lingkunganya. Pendekatan ini mencoba mengidentifikasi factor-faktor dalam situasi yang mempengaruhi efektifitas gaya kepemimpinan. Kesimpulan ini kami ambil dari hasil wawancara dengan Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I sebagai berikut:
  • Pertanyaan: Apa yang bapak lakukan jika terjadi sebuah masalah?
Jawaban : yang perlu digaris bawahi adalah semua maslah pasti bisa diselesaikan, tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi. Asal, metode yang kita gunakan tepat. Dalam artian metode yang kita gunakan itu tepat dengan masalah yang sedang dihadapi. Untuk mendapatkan metode yang tepat kita perlu menganalisis masalah itu sendiri. Bagaimana masalah itu bisa terjadi, factor-faktor yang mempengaruhi masaalh itu sendiri, darimana datangnya masalah itu. Pokoknya semua hal yang terkait, jadi kita melihat suatu masalah tidak hanya dari satu sisi apalagi kacamatasaya sendiri. Baru setelah ditemukan hasil analisisnya, kita bisa menggunakan metode yang tepat untuk menyesaikannya.
  • Pertanyaan: bagaimana cara bapak untuk mengantisipasi masalah?
Jawaban :yang pertama jelas kita belajar dari pengalaman. Seringnya muncul permasalahan itu ditimbulkan dari ketidaksepahaman atau kesalapahaman antara berbagi lini, entah itu staf, guru, murid, dan lingkungan seklah itu sendiri, maka untuk mengantisipasinya itu dengan cara menginformasikan dan mensosialisasikan hal-hal yang dirasa perlu untuk diumumkan, seperti tata tertib sekolah, jam pelajaran dan lain-lain. Dengan tujuan seteah mereka tau, merka tidak berbuat hal-hal yang mengakibatkan masalah dikemudian hari.
  • Pertanyaan : Apa yang menjadi ciri khas kepemimpinan Bapak?
Jawaban :saya selalu mencoba berada ditengah-tengah mereka. Bukan diluar mereka


Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan gaya kepemimpinan situasional ini, seseorang kepala sekolah perlu memiliki tiga kemampuan khusus yakni :
  • Kemampuan analitis yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
  • Kemampuan untuk fleksibel yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap situasi.
  • Kemampuan berkomunikasi yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang kita terapkan.
Menjadi kepala sekolah tentunya bukanlah hal yang mudah, ia harus tau persis begaimana karekter dirinya juga sekolah yang dipimpinya. Pengenalan karakter sekolah ini menjadi sangatlah penting untuk menetukan langkah-langkah strategis yang akan diambil untuk mencapai sebuah tujuan sekolah yang diinginkan. Perlu sebuah kebijaksanaan dalam mengambil solusi-solusi dari permasalahan yang ada, sehingga solusi itu bias menyelesaikan masalah, tidak justru merugikan pihak sekolah sendiri. Dengan ini, lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap kepemmpinan kepala sekolah. Karena tidak mungkin meniptakan kepemimpina A dilingkungan Z, dengan kata lain harus adanya penyusaian antara kepemimpinan dengan lingkungan.


















BAB IV
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik, atau bahkan mengalami sebuah kehancuran jika tidak ada seorang pemimpin. Pemimpin adalah sebuah kepala yang merupakan symbol dari eksistensi sebuah organisasi. Jika diibartakan dengan manusia, kepala adalah sumber segala-galanya. Karena dikepala berada mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk mencium, mulut untuk makan sebagi sumber kekuatan tubuh, serta otak yang untuk berfikir, menganalisis, mengarahkan visi dan misi, penentuan sebuah strategi dan kebijakn-kebijakan. Begitu juga pemimpin sebagai kepala dari sebuah lembaga atau organisasi. Organisasi tanpa pemimpin adalah manusia tanpa kepala. Dapat dibayangkan bagaimana jadinya?
Dari hasil pengamatan yang telah saya lakukan, saya menyimpulkan kepemimpinan Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I di SMP N 1 YOGYAKARTA adalah kepemimpinan dengan tipe demokratis yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada manusia , dan memberikan bimbingan yang menyeluruh kepada bawahanya, staf, maupun kepada siswa. Adanya sebuah koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada kesadaran, tanggung jawab internal (pada diri sendiri ), dan kerjasama yang baik antar lini. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini tidaklah terletak pada kekuatan pribadi atau individu seorang pemimpin, tetepi justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok/organisasi. Kepmimpinan demokratis menghargai potensi setaip individu, seorang pemimpin yang mau mendengarkan saran, nasihat, dan masukan dari bawahan. Bersedia mengakui keunggulan bawahan, dan mampu menempatkan bawahan pada posisi yan tepat sekaligus mengatur keahlian bawahan untuk menghadapi tantagan-tantagan yang ada. Pada intinya Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I menerapkan kepemimpinan demokratis yang menitik beratkan aktifitas setiap anggota kelompok, yang semuanya terlibat aktif dalam penentuan sikap, pembuatan rencana-rencana, pembuatan keputusan penerpan disiplin kerja secara demokratis. Kepemimpinan demokrasi adalah kepemimpinan yang paling tepat untuk digunakan pada system pendidikan, hal ini disebabkan dunia pendidikan memerlukan sebuah pendekatan yang komperhansif yang mencangkup fisik dan psikologi dari semua elemean yang terlibat. Adanya rasa kekeluargaan, kebersaman, dan persahabatan yang diciptakan oleh kepala sekolah adalah implikasi dari kepemimpinanya yang dilandasakan kepeada komitmen untuk memajukan kerjasama guna tercapainya hasil yang maksimal.
Hasil dari angket yang kami berikan menggambarkan sebuah kepuasan dari kepemimpinan demokratis yang telah dilakukan oleh Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I selaku kepala sekolah. Hal ini terungakap lewat instrument pertanyaan yang berintikan bahwa kepala sekolah sering memotivasi, memberikan arahan, merkomondasikan pengembangan karir, memberikan penghargaan, memberikan kesempatan bawahan untuk berinovasi, memberikan teladan yang baik, dan menegur dengan bijaksana bila terjadi sebuah kesalahan yang dilakukakn bawahan
Kepala sekolah juga tidak hanya sebagai penggerak, pemberi arah, pemimbing sebagaiman tugas-tugas seorang pemimpin. Tetapi lebih dari itu, seorang kepala sekolah haruslah mampu menjadi educator, manajer, administrator, supervisior, leader, innovator, dan motivator. Kepala sekolah juga harus tepat dalam memosikan dirinya, kapan sebagai seorang pemimpin, kapan menjadi seorang teman, dan kapan sebagai seorang pelaksana dari aturan. Pada hakekatnya pemimpin adalh seorang pelayan, pelayan bagi yang dipimpin untuk maju dan meraih tujuan dari sebuah sekolah atu lembaga lainya.




  1. DAFTAR PUSTAKA


Buku :
Alfian, M Alfan. 2009. Menjadi Pemimpin Politk. Jakarta:Gramadia Pustaka Utama.
Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Dalam Organisasi Pembelajar. Bandung:Alfabeta.
Kartono, Kartini . 1993. Pemimpin Dan Kepemimpinan: Apakah Pemimpin Abnormal Itu?. Jakarta:Rajagrafindo Persada.
Sutisna, Oteng. 1993. Administrasi Pendidikan:Dasar Teoritis Untuk Praktak Professional. Bandung:Angkasa.
Mulyasa, E, 2003, Menjadi Kepala Sekolah Professional:Dalam Konteks Menyukseskan MBS Dan KBK, Bandung:Remaja Rosdakarya
Nurkolis, 2003, Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta : Grasindo,


Jurnal:
Mulyono, 2010, Ukuran Kinerja Kepala Sekolah Yang Kompetan, Cendekia, Jurnal Kependidikan Dan Kemayarakatan, Vol. 8 No 2, Juli-Desember, 2010. Ponorogo:STAIN Ponorogo.



1 M Alfan Alfian, menjadi pemimpin politik, Jakarta:gramadia pustaka utama, 2009. Hlm. 46.

2 Ki hajar dewantara,

3 Wahyudi, kepemimpinan kepala sekolah:dalam organisasi pembelajar, bandung, alfabeta, 2009. Hlm. 120

4 Oteng sutisna, administrasi pendidikan: dasar teoritis untuk praktrek profesional, bandung, angkasa, 1993, hlm. 301

5 Kartini kartono, pemimpin dan kepemimpinan, Jakarta, rajaGrafindo persada, 1993, hlm. 31

6 Sarlito w. sarwono, pengantar psikologi umum, Jakarta, rajagrafindo persada, 2009, hlm. 225

7 Kartini kartono, pemimpin dan kepemimpinan, … hlm. 284

8 Ibid. hlm. 9

9 Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah,Jakarta : Grasindo, 2003, hlm. 157


10 Mulyono, ukuran kepala sekolah yang kompeten. Jurnal kependidikan dan kemasyarakatan, cendekia, ponorogo, 2012, hlm. 236

11 E. mulyasa, menjadi kepala sekolah professional, bandung:remaja orsdakarya, 2004, hlm. 98.