LAPORAN
HASIL OBSERVASI
KEPEMIMPINAN
DI SMP N 1 YOGYAKARTA
Laporan
Ini Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
Dosen
pengampu : Drs. Achadi Budi Santosa M.Pd.
Disusun
Oleh :
JOHAN RUBIYANTO
( 1141082 )
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN
SUNAN KALI-JAGA
YOGYAKARTA
2012
Kata
Pengantar
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah ‘Azza Wa Jalla’ atas segala
rahmat dan nikmatNya makalah ini dapat kami susun dengan tujuan
membantu mahasiswa dalam memahami apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan
Shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Agung Muhammad SAW,
semoga kita menjadi umatnya yang istiqomah dijalanNya
Atas
diri pribadi mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak
Drs. Achadi
Budi Santosa M.Pd.
selaku dosen
pembimbing materi Administrasi pendidikan yang telah mempercayakan
amanat untuk menyusun makalah ini.
Dan
tak lupa kami meminta maaf atas segala kesalahan dalam penyusunan
makalah ini, karena kami masih dalam proses pembelajaran. Saran dan
kritik Saudara kami harapkan untuk evaluasi diri kami sehingga dapat
menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya.
Sekian
dan semoga dengan tersusunnya makalah ini, akan menjadi referensi
yang bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Yogyakarta,
25 Mei 2012
Katakanlah:
”Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan
kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari
orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan
Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu”. (QS. Al-'Imran (3):26)
“Kami telah
menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi
petunjuk dengan perintah Kami, dan telah Kami wahyukan kepada mereka
untuk senantiasa mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu mengabdi.”
(QS.
Al-Anbiya’: 73)
Hai
orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya. (QS.An-Nisa (4):59)
Kaum
laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah
telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang
lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan
sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah
yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak
ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) . Wanita-wanita yang
kamu khawatirkan nusyuznya , maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah
mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika
mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya . Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS.
An-Nisaa’: 34)
Hisyam
bin Urwah meriwayatkan dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasanya
Rasulullah saw bersabda: “Akan datang sepeninggalku beberapa
pemimpin untuk kalian. Ada seorang yang baik yang memimpin kalian
dengan kebaikan, namun ada juga pemimpin yang buruk yang memimpin
dengan kemaksiatan. Maka hendaklah kalian tetap mendengar dan taat
pada setiap yang menepati kebenaran. Karena jika mereka baik, maka
kebaikan itu untuk kalian dan untuk mereka. Namun jika mereka buruk,
maka keburukan itu hanya untuk mereka”.
Hadits
dari Abdullah bin Umar r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Semua
kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.
Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya.
Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas
kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas
penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung
jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas
penggunaan harta ayahnya. (HR. Bukhari)
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Manusia
dikenal sebagai makhluk sosial yang berarti bahwa manusia saling
membutuhkan didalam kehidupanya. Rasa butuh inilah yang menyebabkan
adanya sebuah interaksi, kerjasama, komunikasi, dan hidup secara
bersama-sama. Manusia, karena rasa sosialnya juga memeiliki
kecendrungan untuk membuat komunitas, hidup berkelompok-kelompok di
suatau wilayah tertentu sesuai dengan kesamaan sifat, latarbalakang
maupun tujuannya. Dalam suatu komunitas, ada semacam naluri untuk
menghadirkan sebuah pemimpin ditangah-tengah mereka1.
Hal ini dipandang dapat membantu sebuah efisiensi kerja dalam
mencapai sebuah tujuan bersama, mempertahankan kehidupan bersama,
kesolidan, dan kooperatif yang sangat diperlukan dalam
keberlangsungan kepentingan kelompok, maka dari itu diperlukanya
sebuah pemimpin. Selain masalah itu, komunitas juga cenderung untuk
memiliki sebuah panutan, yakni sosok yang dianut, dianggap mamapu
melindungi dan mengayomi mereka, serta bisa diandalkan untuk sebuah
diplomasi dengan kelompok lain. Kepemimpinan mempunyai arti
bimbingan, menuntun, mengarahkan dan berjalan didepan. Pemimpin
berperilaku untuk membantu organisasi secara maksimal untuk mencapai
sebuah tujuan. pemimpin haruslah bisa memberi contoh, tauladan ketika
dia berada di depan (ing ngarsa sang tuladha). Pemimpin haruslah
memberikan motivasi, mengayomi,member semangat, melindung ketika dia
berada ditengah (ing madya mangun karsa). Dan pemimpin haruslah bisa
mendorong anggotanya untuk maju, unggul dalam mencapai tujuan, ketika
dia berada di belakang (tut wuri handayani)2
Sebuah
kepemimpinan tidak hanya dibutuhkan dalam dunia sosial, perusahaan,
ataupun sebuah ketatanegaraan. Tapi kepemimpinan juga mutlak
dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Profesionalisme dan standarisasi
didalam sebuah dunia pendidikan merupakan hal yang harus dipenuhui
untuk saat ini, dikarenakan tuntutan zaman yang semakin kompleks.
Tercapainya sebuah tujuan pendidikan sangat tergantung dengan
bagaimana sebua pelaksanaan kepemimpinan disuatu sekolah, yang
merupakan ujung tombak dari sistem pendidikan.
Keberhasilan
atau kegagalan suatu sekolah dalam menampilkan kinerjanya banyak
bergantung pada kualitas kepemimpinan kepala sekolah . kualitas
kepemimpinan kepala sekolah sendiri ditentukan oleh bagaimana
kompetensi yang dimiliki, keterampilan manajerial yang dikuasai, dan
gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi sekolah terutama tingkat
kematangan dan tanggung jawab guru dalam menjalankan tugas pendidikan
dan pembelajaran disekolah
Dalam
mempelajari kepemimpinan sekolah tidak hanya cukup lewat teori-teori
saja, tapi juga dibutuhkan sebuah pengamatan langsung didalam sebuah
sekolah. Untuk itu, kami mengadakan sebuah observasi tentang
bagaimana kepemimpinan yang ada di dalam SMP N 1 YOGYAKARTA
- Rumusan masalah
- Bagaimana gambaran tentang SMP N 1 YOGYAKARTA ?
- Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
- Apa yang dimaksud dengan pemimpin?
- Apa yang dimaksud dengan kepala sekolah sebagai pemimpin?
- Bagaiman penerapan kepemimpinan kepala sekolah SMP N 1 YOGYAKARTA?
- Bagaiman pendekatan yang dilakukan kepala sekolah dalam kepemimpinannya?
- Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai
adalah dalam penelitian ini adalah:
- Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum SMP N 1 YOGYAKARTA
- Untuk mengetahui tentng kepemimpinan dan pemimpin
- Untuk memahami peran kepala sekolah
- Untuk mengetahui penerapan kepemimpinan di SMP N 1 YOGYAKARTA
BAB
II
GAMBARAN
SEKOLAH SMP N 1 YOGYAKARTA
- PROFIL SEKOLAH
Nama
Sekolah
: SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
No. Statistik Sekolah : 201046002002
Tipe Sekolah : B
Berdiri Sejak : 11 September 1942
Luas Tanah : 14.880 Meter Persegi
Alamat Sekolah : Jalan Cik Ditiro No 29 Yogyakarta
Kecamatan : Gondokusuman
Kota : Yogyakarta
Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon/Fax : (0274) 560232 / 552977
Status Sekolah : Negeri
Nilai Akreditasi Sekolah: A
No. Statistik Sekolah : 201046002002
Tipe Sekolah : B
Berdiri Sejak : 11 September 1942
Luas Tanah : 14.880 Meter Persegi
Alamat Sekolah : Jalan Cik Ditiro No 29 Yogyakarta
Kecamatan : Gondokusuman
Kota : Yogyakarta
Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon/Fax : (0274) 560232 / 552977
Status Sekolah : Negeri
Nilai Akreditasi Sekolah: A
- SEJARAH SMP N 1 YOGYAKARTA
SMP
N 1 Yogyakarta, lahir di tengah-tengah kancah perjuangan bangsa
Indonesia untuk memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan, baik dari
penjajah Jepang maupun dari penjajahan Belanda. SMP N 1 Yogyakarta
didirikan oleh Pemerintah Pendudukan Jepang pada tanggal 11 September
1942. Semula hanya terdiri dari 13 ruang dan saat itu menempati
Gedung bekas Neutralle MULO dari penjajah Belanda Belanda yang
terletak di jalan Jati Yogyakarta ( Sekarang SMP 8 Yogyakarta). Pada
saat itu pula SMP 1 Yogyakarta terdiri dari bekas siswa-siswi MULO.
Guru-gurunya pada umumnya memiliki ijazah HOOFDACTO, HIK atau HKS.
Karena
negara pada saat itu di bawah kekuasaan Jepang, maka situasi
sekolahpun disesuaikan dengan keadaan, antara lain:
1.
Setiap pagi upacara bendera (Bendera Jepang atau Bendera Dai Nippon)
dengan menyanyikan lagu "KIMIGAYO" didertai kewajiban
SEIKEREI sebagai tanda penghormatan kepada Kaisar Jepang.
2.
Setiap pagi siswa diwajibkan gerak badan ala Jepang (TAISO) atau
senam pagi
3.
Siswa diwajibkan kerja bakti dan latihan perang atau kyoren, dan
melaksanakan " KIN ROHOSI "
Pada
tahun 1943, SMP 1 Yogyakarta pindah ke Jalan Cik Di Tiro No. 25 (
sekarang No.29) Yogyakarta yaitu bekas gedung AMS A di zaman
Belanda. Pada tahun 1944 diadakan pemisahan, untuk siswa putra di SMP
1 Yogykarta, sedangkan untuk siswa putri mempergunakan Gedung Kota
Baru (sekarang SMA Stella Duce), tetapi kemudian kedua SMP tersenut
bergabung kembali menjadi SMP campuran.
Pada
tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, namum
tentara Belanda dan Inggris ingin menguasai kembali, tetapi para
pemuda Indonesia tidak sudi dijajah lagi. Untuk itu para siswa SMP 1
Yogyakarta khususnya siswa kelas III terpaksa harus meninggalkan
bangku sekolah untuk sementara demi mempertahankan kemerdekaan RI.
Korban pertempuran Kota Baru yaitu merebut markas Tentara Jepang dari
siswa SMP 1 Yogyakarta ada 2 orang , yaitu Djohar Nuradi dan Wardani.
Keduanya dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Kusumanegara.
- VISI DAN MISI SEKOLAH
- VISI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
Berprestasi, berdasarkan imtaq, berwawasan Iptek, berpijak pada budaya bangsa
Indikator
:
a. Terwujudnya pendidikan yang adil dan merata
b. Terwujudnya pendidikan yang bermutu, efisien, relevan serta bedaya saing tinggi
c. Terwujudnya sistem pendidikan yang transparan, akuntabel, efektif, dan partisipasif
d. Terwujudnya kompetensi siswa yang mampu bertahan dalam menghadapi era global
e. Terwujudnya pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Yogyakarta yang dinamis
f. Terwujudnya lingkungan masyarakat belajar yang kondusif, partisipasif, kreatif, inovatif yang berdasar pada imtaq.
a. Terwujudnya pendidikan yang adil dan merata
b. Terwujudnya pendidikan yang bermutu, efisien, relevan serta bedaya saing tinggi
c. Terwujudnya sistem pendidikan yang transparan, akuntabel, efektif, dan partisipasif
d. Terwujudnya kompetensi siswa yang mampu bertahan dalam menghadapi era global
e. Terwujudnya pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Yogyakarta yang dinamis
f. Terwujudnya lingkungan masyarakat belajar yang kondusif, partisipasif, kreatif, inovatif yang berdasar pada imtaq.
- MISI SMP N 1 YOGYAKARTA
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
2. Menumbuhkan semangat berprestasi kepada warga sekolah
3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal potensi dirinya dijiwai saling asah, asih, dan asuh
4. Menumbuhkembangkan penghayatan da pengalaman terhadap ajaran agama yang diant siswa
5. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dengan stake holder
- NAMA GURU SMP N 1YOGYAKARTA
NO
NAMA
GURU
JABATAN
1
Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I
Kepala Sekolah
2
Subandiyo,
S.Pd
Wakil
Kepala Sekolah/Guru IPS
3
Achmad
Dadi, S.Pd.T
Wakil
Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan/Guru Elektronika
4
Suyadi,
S.Pd
Wakil
Kepala Sekolah Urusan Kurikulum/Guru Bahasa Inggris
5
H.Jiwantoro
Wakil
Kepala Sekolah Urusan Humas/Guru Matematika
6
Margono,
S.Pd
Wakil
Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana/Guru BK
7
Sudjiyanto,
S.Pd
Pembantu
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan/Guru Olah Raga
8
Agus
Margono, S.Pd
Pembantu
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum/Guru Matematika
9
Siswanto,
S.Pd
Pembantu
Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas/Guru IPA (Fisika)
10
Dra.
V. Wahyuni
Guru
BK
11
MM
Sudjilah
Guru
Matematika
12
Fr.
Sri Tjahja Kirani, S.Ag
Guru
Agama Katholik
13
M.
Yunus, S.Pd
Guru
IPA (Fisika)
14
Tri
Murni Kridawati
Guru
Agama Kristen
15
Ganis
Armoyo, S.Pd
Guru
Elektronika / Koordinator Pramuka
16
Arief
Ichwantoro, S.Pd
Guru
IPA (Biologi)
17
Bagyo,
S.Pd
Guru
PKn
18
V.
Sri Sujiyanti, A.Md
Guru
IPS
19
Drs.
Sofwan, M.Hum
Guru
Bahasa Jawa
20
Dra.
Agatha Yeni Listyantantri
Guru
Bahasa Inggris
21
Wiwit
Sayekti, B.A
Guru
IPA (Fisika)
22
Niniek
Budi Sayekti, S.Pd
Guru
IPA (Biologi)
23
Dra.
Endang Tri Zulaeni
Guru
BK
24
Dra.
Wiyati
Guru
Bahasa Inggris
25
Dra.
Eni Murtiningsih
Guru
IPS
26
Djupari
Guru
Agama Islam
27
Sri
Prihatin Hartati, S.Pd
Guru
Matematika
28
Suhartini
Guru
Olah Raga
29
Mat
Sukri, S.Pd
Guru
Bahasa Jawa
30
Dra.
Tri Sakti
Guru
BK
31
Sri
Beti Kusdiningsih, S.Pd
Guru
Bahasa Indonesia
32
I
Wayan S, S.Ag
Guru
Agama Hindu
33
Ernawan
Budi S, S.Pd
Guru
Bahasa Indonesia
34
Eni
Darsiti, S.Pd
Guru
Bahasa Indonesia
35
Sri
Purwanti, S.Sn
Guru
Seni Tari
36
Pramusinto,
S.Sn
Guru
Kerawitan
37
Ngatijan,
S.Pd
Guru
Matematika
38
Dharmastuti,
S.Pd
Guru
Seni Budaya
39
Susana
Endang Cahyani, S.Pd
Guru
Bahasa Inggris
40
Rita
Tri Budi Hartati, S.Pd
Guru
Bahasa Indonesia
41
Maria
Rostika, S.Pd
Guru
Matematika
42
Sri
Wahyu Aspriyanti, A.Md
Guru
Bahasa Indonesia
43
Ari
Wardhani, S.T
Guru
Teknologi Informasi dan Komunikasi
44
Suprihatin,
S.Pd
Guru
IPS
45
Dra.
Kasminah
Guru
Olah Raga
46
Dwi
Cahyaningtyas, S.Pd
Guru
PKn
47
Suparmaji,
S.Pd
Guru
PKn
48
Rini
Kadarsih, S.Pd
Guru
Matematika
49
Sri
Utami
Guru
Matematika
50
Widyati,
S.Pd
Guru
IPA (Biologi)
51
Tri
Anggoro Adi, S.Pd
Guru
PKn
52
Estik
Nursamsi, S.Pd
Guru
Seni Musik
53
Doso
Kswara
Guru
Seni Musik
54
Fatma
Eva Yuni, S.Pd
Guru
Ketrampilan PKK
55
Siti
Nuryaningsih, S.Ag
Guru
Agama Islam
56
Doni
Wahyudi, S.T
Guru
Teknologi Informasi dan Komunikasi
- FASILITAS SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
1. Jumlah Kelas 18 terdiri atas kelas 7 ada 6 kelas, kelas 8 ada 6 kelas dan kelas 9 ada 6 kelas
2. Ruang Perpustakaan
3. Ruang Multimedia
4. Ruang Laboratorium komputer
5. Ruang Laboratorium Fisika
6. Ruang Laboratorium Biologi
7. Ruang Laboratorium IPS
8. Ruang Laboratorium Bahasa
9. Ruang BK
10. Ruang Ketrampilan
11. Ruang OSIS
12. Ruang Kepala Sekolah
13. Ruang Staf
14. Ruang Guru
15. Ruang Tata Usaha
16. Ruang Kerawitan
17. Ruang Musik
18. Ruang UKS
19. Ruang AVA
20. Gedung Serba Guna (Lapangan Bulu Tangkis, Lapangan Bola Basket, Lapangan Bola Voli, Gedung Pertemuan)
21. Ruang Bangsal
22. Mushola
23. Lapangan Sepak Bola
24. Lapangan Bola Voli
25.
Kantin
26. Ruang Agama
27. Ruang Koperasi
28. Kamar Kecil yang cukup untuk Guru/Karyawan dan Siswa
26. Ruang Agama
27. Ruang Koperasi
28. Kamar Kecil yang cukup untuk Guru/Karyawan dan Siswa
F.
MEDIA DAN ALAT YANG DIMILIKI
1. Alat-alat
kesenian baik seni musik, seni suara, seni lukis, dan seni rupa
2. Komputer,
Laptop, LCD Proyektor, Kamera Digital, Handy cam, Scanner, Printer
3. Alat-alat
Olah Raga
4. Alat-alat
Ketrampilan PKK
5. Alat-alat
Peraga
6. Alat-alat
Elektronika
7. Wireless,
OHP
8. Internet
9. TV
dengan berbagai Channel luar negri yang bisa dinikmati di beberapa
ruang
10.
Perpustakaan
dengan berbagai macam buku
11.
Perpustakaan
Multimedia
G. EKSTRA KURIKULER SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
a.
Pramuka
b.
Sepak
Bola
c.
Basket
d.
Karya
Ilmiah Remaja (KIR)
e.
Baca
AL-Quran
f. Musik
g.
Bulu
Tangkis
h.
Palang
Merah Remaja
i. Aeromodeling
j. Taekwondo
k. Pencaksilat
l. English
Speaking Club (ESC)
m. Mading
n. Bola
Voli
o. Seni
Tari
p. Kerawitan
q. Menjahit
r. Pembinaan
Olimpiade MIPA
s.
jurnalistik.
BAB
III
PEMBAHASAN
- PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai
karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi
ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Menurut
beberapa tokoh , kepemimpinan adalah :
- James M. Black :“Kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di bawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu tujuan tertent
- Maman Ukas :“Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan”
- Ordway Tead : “kegiatan mempengaruhi oarang-orang agar mereka mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
- Howard H. Hyot :” kepemimpinan adlah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang lain
- George R. Terry : “Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi”.
- Robert G. Ownes : kepeimpinan adalah keterlibatan yang dilakukan secara sengaja untuk mempengaruhi orang lain3.
Berdasarkan
beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempangaruhi orang
lain untuk mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan perbuatan
dalam mencapai tujuan bersama.4
Sebuah
kepemimpinan mempunyai prasyartan tertentu yang dikaitkan dengan tiga
hal penting yaitu:5
- Kekuasaan adalah kekuatan, otoritasdan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi bawahan untuk berbuat sesuatau
- Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan sehingga orang mampu menatur orang lain
- Kemampuan ialah segala daya , kesanggupan, kekuatan dan kecakapan teknis maupun social,disbanding dengan orang lain
Sesorang
pemimpin dalam menjalankan kepemimpin haruslah efektif, maka dari itu
pemimpin haruslah mempunyai sifat-sifat antara lain:6
- Stamina yaitu kemampuan bertahan dan tidak mudah menyerah
- Pengikut
- Energy
- Kecakapan
- Kecerdasan
- Karakter
- Berpiiran bersih dan jujur
- simpati
- PENGERTIAN PEMIMPIN
Pemimpin
sendiri memiliki kaitan erat dengan kepemimpinan. Bebrapa ahli
mendefenisikan pemimpin diantaranya:
- Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
- Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
- Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
- Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
- Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
- Sedangkan didalam Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :7
Ing
Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan
perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang –
orang yang dipimpinnya.
Ing
Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat
berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
Tut Wuri
Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang
diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Dari
bebrapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemimpn
adalah pribadi yang memiliki sebuah kecakapan khusus, dengan atau
tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinya,
untuk melakukan usaha bersama mangarah pada pencapaian
sasaran-sasaran tertentu.
Maksud
dari “dengan atau tanpa pengangkatan “ adalah bahw pemimpin
dibagi menjadi pemimpin formal dan pemimpin informal8.
Pemimpin formal adalah orang yang oleh lembaga/organisasi tertentu
ditunjuk sebaggai pemimpin berdasarkan keputusan dan pengangkatan
resmi memnagku suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan segala
hak dan kewajibannya. Sedangkan untuk pemimpin informal adalah orang
yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai seorang pemimpin,
tetapi karena keunggulanya dan kemampuannya dalam mempengaruhi orang
lain,
Seorang
pemimpin yang kompeten dan berkarismatik haruslah memilki tujuh
karakteristik kunci sebagai berikut ini: 9
- percaya diri
- memiliki visi,
- memiliki kemampuan untuk mengartikulasikan visi,
- memiliki pendirian yang kuat terhadap visinya,
- memiliki prilaku yang berbeda dari kebiasaan orang,
- merasa sebagai agen pembaru dan,
- sensitive terhadap lingkungan
Dari
urain diatas, saya menyimpulkan perbedaan antara pemimpin dan
kepemimpinan, walaupun mempunyai kaitan yang sangat erat sekali.
Bahwa seorang pemimpin adalah pelaku, subyek yang berbentuk fisik,
dan dapat dilihat, sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin,
seni memimpin untuk mengatur, mempengaruhi orang . membina, memenej
sebuah organisasi/lembaga untuk mencapai tujuan tertentu.
- KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN
Kepala
sekolah bersal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah”
kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu
organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga
di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelejaran. Jadi secara
umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu
lembaga di mana temapat menerima dan memberi pelajaran. Wahjosumidjo
(2002:83) mengartikan bahwa: “Kepala sekolah adalah seorang tenaga
fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di
mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana
terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran. Sementara Rahman dkk (2006:106) mengungkapkan
bahwa “Kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang
diangkat untuk menduduki jabatan struktural (kepala sekolah) di
sekolah”.
Berdasarkan
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
adalah sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala
sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat digunakan
secara maksimal untuk mencapai tujuan.
Kepala
Sekolah sebagai pemimpin harus mampu memberikan petunjuk dan
pengawasan guna meningkatkan kemauan tenaga kependidikan. Untuk
memenuhi hal tersebut, maka kepala sekolah haruslah mempunyai
kompetensi. Setidaknya kepala sekolah perlu mempunya kompetensi
sebagai berikut:10
- Mefasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajar yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah.
- Membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah dan program pengajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan professional para guru dan staf.
- Menjamin bahwa manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah digunakan untuk mencipakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif
- Bekerjasam dengan orang tua murid dan anggota masyarakat, menaggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber daya masyarakat
- Memberi contoh/ teladan tindakan berintegritas
- Memahami, menanggapi, dan mempenggaruhi lingkungan politik, social, ekonomi, dan budaya yang lebih luas
Kepala
sekolah adalah penggerak utama daripada sebuah sekolah yang
dipimpinya. Maju atau tidaknya sebuah sekolah terletak pada
kepemimpinan kepala sekolah. Maka dari itu, Dinas pendiidkan
menetapkan bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaanya
sebagai educator, manajer, administrator, supervisior, leader,
innovator, dan motivator11
- Kepala sekolah sebagai educator : dalam hal ini kepala sekolah harus memeiliki strategi yang tepat dalam meningktakan keprofesionalismenya di sekolah. Kepala sekolah harus berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitanya empat macam nilai, yakni pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik.
- Kepala sekolah sebagai manajer : sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu dan mau mendayagunakan visi, misi dalam mencapai tujuan, kepala sekolah harus mampu bekerja bekerja melalui orang lain, seta mau mempertanggungjawabkan setiap tindakanya
- Kepala sekolah sebagai administrator :kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi kearsipan, dan mengelola administrasi keuangan.
- Kepala sekolah sebagai supervisior : kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan.
- Kepala sekolah sebagai leader : kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas
- Kepala sekolah sebagai innovator : kepala sekolah sebagai innovator haruslah mempunya strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan modrl-model pembelajaran yang innovative.
- Kepala sekolah sebagai motivator : sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan penghargaan seara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan.
Kepala
sekolah tidak hanya dituntut untuk melaksanakan berbagai tugasnya
disekolah, tetapi ia juga harus mampu menjalain hubungan kerjasama
dengan masyarakat dalam rangk membina pribadi peserta didik secara
optimal, hal ini sangatlah penting karena banyak persoalan yang tidak
dapat diselesaikan oleh sekolah secara sepihak, atau perbedaan
persepsi, kesalahpahaman antara pihak sekolah dan masyarakat.
- PENERAPAN KEPEMIMPINAN DI SMP N 1 YOGYAKARTA
Dalam
menghadapi sebuah arus perubahan yang begitu cepat dalam perkmbangan
didunia pendidikan saat ini tidaklah lepas dari pesatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pendidikan sebagai ujung tombak kemajun
peradaban suatu bangsa haruslah mampu menjawab semua tantagan yang
ada. Namun, di Indonesia sendiri, pendidikan belumlah mampu menjawab
tantangan dan tuntutan kebuthan masyarakat akan output sebuah
instansi pendidikan. Ketrbatasan SDM, kurangnya biaya, dan ketidak
profesioanlime tenaga pendidik seringkali menjadi kambing hitam dalam
permasalahan ini. Umtuk meminimalisir dan menjawab tantagan ini
perlulah sebuah kepemimpinan dari tingkat pusat hingga tingkat
sekolah. Bagaiman pemimpin itu denga kepemimpinannya bisa
memaksimalkan potensi yan ada.
Permasalahan
inilah yang kami mencoba untuk mengamatinya, bagaimana penerapan
kepemimpinan yang ada di tempat yang kami obsevasi yaitu SMP N
1YOGYAKARTA. Adanya peraturan menteri pendidikan nasional Indonesia
NO 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah menunjukan bahwa
kepala sekoah haruslan mempunyai kualifikasi sebagai seorang yang
telah berpengalaman dalam dunia pendidikan dan harus memilik beberapa
kmpetensi ang meliputi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi, dan sosial. Kompetensi ini tentunya diharapkan bahwa
kepala sekolah selaku pemimpin dapat memaksimalkan potensi dan
tercapainya tujuan pendidikan secara nasional. kepala sekolah sendiri
adalah sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala
sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan
secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam
observasi ini, kami menggunakan metode angket dan Tanya jawab yang
meliputi guru, staf sekolah, ketua osis, dan kepala sekolah itu
sendiri. Dalam kepemimpinanya Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I
selaku kepala sekolah menggunakan bebrapa metode diantaranya:
- Memberi perintah/instruksi
Hal ini dilihat dari jawaban
angket yang kami berikan yang rata-rata menjawab sering mendapatkan
perintah dari Kepala Sekolah.
- Membrikan penghargaan, pujian kapada bawahan/staf/siswa yang berprstasi
- Memberikan teguran kepada bawahan/staf/siswa yang melangar/tidak disiplin.
Teguran ini diberikan dengan
melihat besarnya kesalahan dan seringnya bawahan melakukan kesalahan
atau tidak. Sebagai contoh, Bawahan yang melakukan pelanggaran
pertama kali hanya diberikan sindiran ketika bekerja, atau saat
memberikan pidato saat upacara tidak menegur secara resmi. jika masih
melakukanya lagi, maka akan diberi teguran langsung secara lisan, dan
berlanjut dengan surat resmi jika masih berlanjut pelanggaran yang
dilakukannya dan diberi sanksi berupa potongan gai atau penundaan
penaikan golongan.
- Memberikan motivasi kepada bawahan/staf/siswa untuk meningkatkan profesionalismenya.
- Peka terhadap saran-saran dari bawahan/staf/siswa
- Memperkuat rasa kesatuan antara bawahan/staf/siswa
- Menciptakan disiplin diri dan kelompok (bawahan/staf/siswa)
- Memberikan kesempatan bawahan/staf/siswa untuk berkembang dan berinovasi terhadap permasalahn yang dihadapinya.
- Menggunakan cara musyawarah dengan pegawai/bawahan/siswa untuk menghadapi suatu masalah
- Menciptakan suasan kerja yang menyenagkan dan demokatis.
Dari
metode-metode yang digunakan oleh Bapak Drs. Mas'udi Asy,
M.Pd.I, dapat diambil kesimpulan bahwa tipe pemimpin yang digunakan
adalah tipe Transaksional dan Transformasial. Tipe Transaksional
adalah pemimpin yang menggerakan bawahanya berdasarkan ketentuan dan
peraturan yang berlaku( jam kerja, gaji, bonus/insentif, dan lainya)
sehingga masing-masing mendapatkan haknya sesuai dengan kewajiban
yang telah dipenuhinya. Sedangkan tipe Transformasional adalah
pemimpin yang mengutamakan pengembangan motivasi dan nilai-nilai pada
diri bawahanya dengan cara memberi teladan, berdialog, memberi
kesempatan berinovasi, dan sebagainya.
- PENDEKATAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
Pendekatan
kepemimpinan yang dilakukan oleh Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I
selaku kepala sekoalah yang dapat kami amati adalah pendekatan
situasional atau kontingensi yang berarti pendekatan kepemimpinan
yang dalam penerapanya tergantung pada factor-faktor situasi,
bawahan, tugas, organisasi, dan lingkunganya. Pendekatan ini mencoba
mengidentifikasi factor-faktor dalam situasi yang mempengaruhi
efektifitas gaya kepemimpinan. Kesimpulan ini kami ambil dari hasil
wawancara dengan Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I sebagai berikut:
- Pertanyaan: Apa yang bapak lakukan jika terjadi sebuah masalah?
Jawaban : yang perlu digaris
bawahi adalah semua maslah pasti bisa diselesaikan, tidak ada masalah
yang tidak bisa diatasi. Asal, metode yang kita gunakan tepat. Dalam
artian metode yang kita gunakan itu tepat dengan masalah yang sedang
dihadapi. Untuk mendapatkan metode yang tepat kita perlu menganalisis
masalah itu sendiri. Bagaimana masalah itu bisa terjadi,
factor-faktor yang mempengaruhi masaalh itu sendiri, darimana
datangnya masalah itu. Pokoknya semua hal yang terkait, jadi kita
melihat suatu masalah tidak hanya dari satu sisi apalagi kacamatasaya
sendiri. Baru setelah ditemukan hasil analisisnya, kita bisa
menggunakan metode yang tepat untuk menyesaikannya.
- Pertanyaan: bagaimana cara bapak untuk mengantisipasi masalah?
Jawaban :yang pertama jelas
kita belajar dari pengalaman. Seringnya muncul permasalahan itu
ditimbulkan dari ketidaksepahaman atau kesalapahaman antara berbagi
lini, entah itu staf, guru, murid, dan lingkungan seklah itu sendiri,
maka untuk mengantisipasinya itu dengan cara menginformasikan dan
mensosialisasikan hal-hal yang dirasa perlu untuk diumumkan, seperti
tata tertib sekolah, jam pelajaran dan lain-lain. Dengan tujuan
seteah mereka tau, merka tidak berbuat hal-hal yang mengakibatkan
masalah dikemudian hari.
- Pertanyaan : Apa yang menjadi ciri khas kepemimpinan Bapak?
Jawaban :saya selalu mencoba
berada ditengah-tengah mereka. Bukan diluar mereka
Yang perlu
diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan gaya kepemimpinan
situasional ini, seseorang kepala sekolah perlu memiliki tiga
kemampuan khusus yakni :
- Kemampuan analitis yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
- Kemampuan untuk fleksibel yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap situasi.
- Kemampuan berkomunikasi yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang kita terapkan.
Menjadi
kepala sekolah tentunya bukanlah hal yang mudah, ia harus tau persis
begaimana karekter dirinya juga sekolah yang dipimpinya. Pengenalan
karakter sekolah ini menjadi sangatlah penting untuk menetukan
langkah-langkah strategis yang akan diambil untuk mencapai sebuah
tujuan sekolah yang diinginkan. Perlu sebuah kebijaksanaan dalam
mengambil solusi-solusi dari permasalahan yang ada, sehingga solusi
itu bias menyelesaikan masalah, tidak justru merugikan pihak sekolah
sendiri. Dengan ini, lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap
kepemmpinan kepala sekolah. Karena tidak mungkin meniptakan
kepemimpina A dilingkungan Z, dengan kata lain harus adanya
penyusaian antara kepemimpinan dengan lingkungan.
BAB IV
PENUTUP
- KESIMPULAN
Sebuah
organisasi tidak akan berjalan dengan baik, atau bahkan mengalami
sebuah kehancuran jika tidak ada seorang pemimpin. Pemimpin adalah
sebuah kepala yang merupakan symbol dari eksistensi sebuah
organisasi. Jika diibartakan dengan manusia, kepala adalah sumber
segala-galanya. Karena dikepala berada mata untuk melihat, telinga
untuk mendengar, hidung untuk mencium, mulut untuk makan sebagi
sumber kekuatan tubuh, serta otak yang untuk berfikir, menganalisis,
mengarahkan visi dan misi, penentuan sebuah strategi dan
kebijakn-kebijakan. Begitu juga pemimpin sebagai kepala dari sebuah
lembaga atau organisasi. Organisasi tanpa pemimpin adalah manusia
tanpa kepala. Dapat dibayangkan bagaimana jadinya?
Dari
hasil pengamatan yang telah saya lakukan, saya menyimpulkan
kepemimpinan Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I di SMP N 1 YOGYAKARTA
adalah kepemimpinan dengan tipe demokratis yaitu kepemimpinan yang
berorientasi pada manusia , dan memberikan bimbingan yang menyeluruh
kepada bawahanya, staf, maupun kepada siswa. Adanya sebuah koordinasi
pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada kesadaran,
tanggung jawab internal (pada diri sendiri ), dan kerjasama yang baik
antar lini. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini tidaklah terletak
pada kekuatan pribadi atau individu seorang pemimpin, tetepi justru
terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga
kelompok/organisasi. Kepmimpinan demokratis menghargai potensi setaip
individu, seorang pemimpin yang mau mendengarkan saran, nasihat, dan
masukan dari bawahan. Bersedia mengakui keunggulan bawahan, dan mampu
menempatkan bawahan pada posisi yan tepat sekaligus mengatur keahlian
bawahan untuk menghadapi tantagan-tantagan yang ada. Pada intinya
Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I menerapkan kepemimpinan demokratis
yang menitik beratkan aktifitas setiap anggota kelompok, yang
semuanya terlibat aktif dalam penentuan sikap, pembuatan
rencana-rencana, pembuatan keputusan penerpan disiplin kerja secara
demokratis. Kepemimpinan demokrasi adalah kepemimpinan yang paling
tepat untuk digunakan pada system pendidikan, hal ini disebabkan
dunia pendidikan memerlukan sebuah pendekatan yang komperhansif yang
mencangkup fisik dan psikologi dari semua elemean yang terlibat.
Adanya rasa kekeluargaan, kebersaman, dan persahabatan yang
diciptakan oleh kepala sekolah adalah implikasi dari kepemimpinanya
yang dilandasakan kepeada komitmen untuk memajukan kerjasama guna
tercapainya hasil yang maksimal.
Hasil
dari angket yang kami berikan menggambarkan sebuah kepuasan dari
kepemimpinan demokratis yang telah dilakukan oleh Bapak Drs. Mas'udi
Asy, M.Pd.I selaku kepala sekolah. Hal ini terungakap lewat
instrument pertanyaan yang berintikan bahwa kepala sekolah sering
memotivasi, memberikan arahan, merkomondasikan pengembangan karir,
memberikan penghargaan, memberikan kesempatan bawahan untuk
berinovasi, memberikan teladan yang baik, dan menegur dengan
bijaksana bila terjadi sebuah kesalahan yang dilakukakn bawahan
Kepala
sekolah juga tidak hanya sebagai penggerak, pemberi arah, pemimbing
sebagaiman tugas-tugas seorang pemimpin. Tetapi lebih dari itu,
seorang kepala sekolah haruslah mampu menjadi educator, manajer,
administrator, supervisior, leader, innovator, dan motivator. Kepala
sekolah juga harus tepat dalam memosikan dirinya, kapan sebagai
seorang pemimpin, kapan menjadi seorang teman, dan kapan sebagai
seorang pelaksana dari aturan. Pada hakekatnya pemimpin adalh seorang
pelayan, pelayan bagi yang dipimpin untuk maju dan meraih tujuan dari
sebuah sekolah atu lembaga lainya.
- DAFTAR PUSTAKA
Buku
:
Alfian,
M Alfan. 2009. Menjadi
Pemimpin Politk.
Jakarta:Gramadia Pustaka Utama.
Wahyudi.
2009. Kepemimpinan
Kepala Sekolah: Dalam Organisasi Pembelajar. Bandung:Alfabeta.
Kartono,
Kartini . 1993. Pemimpin
Dan Kepemimpinan: Apakah Pemimpin Abnormal Itu?.
Jakarta:Rajagrafindo Persada.
Sutisna,
Oteng. 1993. Administrasi
Pendidikan:Dasar Teoritis Untuk Praktak Professional.
Bandung:Angkasa.
Mulyasa,
E, 2003, Menjadi Kepala
Sekolah Professional:Dalam Konteks Menyukseskan MBS Dan KBK,
Bandung:Remaja Rosdakarya
Nurkolis, 2003,
Manajemen Berbasis
Sekolah, Jakarta :
Grasindo,
Jurnal:
Mulyono,
2010, Ukuran Kinerja
Kepala Sekolah Yang Kompetan,
Cendekia, Jurnal Kependidikan Dan Kemayarakatan, Vol. 8 No 2,
Juli-Desember, 2010. Ponorogo:STAIN Ponorogo.
1
M Alfan Alfian, menjadi pemimpin politik, Jakarta:gramadia
pustaka utama, 2009. Hlm. 46.
2
Ki hajar dewantara,
3
Wahyudi, kepemimpinan
kepala sekolah:dalam organisasi pembelajar,
bandung, alfabeta, 2009. Hlm. 120
4
Oteng sutisna, administrasi pendidikan: dasar teoritis untuk
praktrek profesional, bandung, angkasa, 1993, hlm. 301
5
Kartini kartono, pemimpin dan kepemimpinan, Jakarta,
rajaGrafindo persada, 1993, hlm. 31
6
Sarlito w. sarwono, pengantar psikologi umum, Jakarta, rajagrafindo
persada, 2009, hlm. 225
7
Kartini kartono, pemimpin dan kepemimpinan, …
hlm. 284
8
Ibid. hlm. 9
10
Mulyono, ukuran kepala sekolah yang kompeten. Jurnal kependidikan
dan kemasyarakatan, cendekia, ponorogo, 2012, hlm. 236
11
E. mulyasa, menjadi kepala sekolah professional, bandung:remaja
orsdakarya, 2004, hlm. 98.
Laporan
Ini Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
Dosen
pengampu : Drs. Achadi Budi Santosa M.Pd.
Disusun
Oleh :
JOHAN RUBIYANTO
( 1141082 )
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN
SUNAN KALI-JAGA
YOGYAKARTA
2012
Kata
Pengantar
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah ‘Azza Wa Jalla’ atas segala
rahmat dan nikmatNya makalah ini dapat kami susun dengan tujuan
membantu mahasiswa dalam memahami apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan
Shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Agung Muhammad SAW,
semoga kita menjadi umatnya yang istiqomah dijalanNya
Atas
diri pribadi mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak
Drs. Achadi
Budi Santosa M.Pd.
selaku dosen
pembimbing materi Administrasi pendidikan yang telah mempercayakan
amanat untuk menyusun makalah ini.
Dan
tak lupa kami meminta maaf atas segala kesalahan dalam penyusunan
makalah ini, karena kami masih dalam proses pembelajaran. Saran dan
kritik Saudara kami harapkan untuk evaluasi diri kami sehingga dapat
menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya.
Sekian
dan semoga dengan tersusunnya makalah ini, akan menjadi referensi
yang bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Yogyakarta,
25 Mei 2012
Katakanlah:
”Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan
kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari
orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan
Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu”. (QS. Al-'Imran (3):26)
“Kami telah
menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi
petunjuk dengan perintah Kami, dan telah Kami wahyukan kepada mereka
untuk senantiasa mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu mengabdi.”
(QS.
Al-Anbiya’: 73)
Hai
orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya. (QS.An-Nisa (4):59)
Kaum
laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah
telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang
lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan
sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah
yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak
ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) . Wanita-wanita yang
kamu khawatirkan nusyuznya , maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah
mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika
mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya . Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS.
An-Nisaa’: 34)
Hisyam
bin Urwah meriwayatkan dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasanya
Rasulullah saw bersabda: “Akan datang sepeninggalku beberapa
pemimpin untuk kalian. Ada seorang yang baik yang memimpin kalian
dengan kebaikan, namun ada juga pemimpin yang buruk yang memimpin
dengan kemaksiatan. Maka hendaklah kalian tetap mendengar dan taat
pada setiap yang menepati kebenaran. Karena jika mereka baik, maka
kebaikan itu untuk kalian dan untuk mereka. Namun jika mereka buruk,
maka keburukan itu hanya untuk mereka”.
Hadits
dari Abdullah bin Umar r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Semua
kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.
Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya.
Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas
kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas
penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung
jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas
penggunaan harta ayahnya. (HR. Bukhari)
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Manusia
dikenal sebagai makhluk sosial yang berarti bahwa manusia saling
membutuhkan didalam kehidupanya. Rasa butuh inilah yang menyebabkan
adanya sebuah interaksi, kerjasama, komunikasi, dan hidup secara
bersama-sama. Manusia, karena rasa sosialnya juga memeiliki
kecendrungan untuk membuat komunitas, hidup berkelompok-kelompok di
suatau wilayah tertentu sesuai dengan kesamaan sifat, latarbalakang
maupun tujuannya. Dalam suatu komunitas, ada semacam naluri untuk
menghadirkan sebuah pemimpin ditangah-tengah mereka1.
Hal ini dipandang dapat membantu sebuah efisiensi kerja dalam
mencapai sebuah tujuan bersama, mempertahankan kehidupan bersama,
kesolidan, dan kooperatif yang sangat diperlukan dalam
keberlangsungan kepentingan kelompok, maka dari itu diperlukanya
sebuah pemimpin. Selain masalah itu, komunitas juga cenderung untuk
memiliki sebuah panutan, yakni sosok yang dianut, dianggap mamapu
melindungi dan mengayomi mereka, serta bisa diandalkan untuk sebuah
diplomasi dengan kelompok lain. Kepemimpinan mempunyai arti
bimbingan, menuntun, mengarahkan dan berjalan didepan. Pemimpin
berperilaku untuk membantu organisasi secara maksimal untuk mencapai
sebuah tujuan. pemimpin haruslah bisa memberi contoh, tauladan ketika
dia berada di depan (ing ngarsa sang tuladha). Pemimpin haruslah
memberikan motivasi, mengayomi,member semangat, melindung ketika dia
berada ditengah (ing madya mangun karsa). Dan pemimpin haruslah bisa
mendorong anggotanya untuk maju, unggul dalam mencapai tujuan, ketika
dia berada di belakang (tut wuri handayani)2
Sebuah
kepemimpinan tidak hanya dibutuhkan dalam dunia sosial, perusahaan,
ataupun sebuah ketatanegaraan. Tapi kepemimpinan juga mutlak
dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Profesionalisme dan standarisasi
didalam sebuah dunia pendidikan merupakan hal yang harus dipenuhui
untuk saat ini, dikarenakan tuntutan zaman yang semakin kompleks.
Tercapainya sebuah tujuan pendidikan sangat tergantung dengan
bagaimana sebua pelaksanaan kepemimpinan disuatu sekolah, yang
merupakan ujung tombak dari sistem pendidikan.
Keberhasilan
atau kegagalan suatu sekolah dalam menampilkan kinerjanya banyak
bergantung pada kualitas kepemimpinan kepala sekolah . kualitas
kepemimpinan kepala sekolah sendiri ditentukan oleh bagaimana
kompetensi yang dimiliki, keterampilan manajerial yang dikuasai, dan
gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi sekolah terutama tingkat
kematangan dan tanggung jawab guru dalam menjalankan tugas pendidikan
dan pembelajaran disekolah
Dalam
mempelajari kepemimpinan sekolah tidak hanya cukup lewat teori-teori
saja, tapi juga dibutuhkan sebuah pengamatan langsung didalam sebuah
sekolah. Untuk itu, kami mengadakan sebuah observasi tentang
bagaimana kepemimpinan yang ada di dalam SMP N 1 YOGYAKARTA
- Rumusan masalah
- Bagaimana gambaran tentang SMP N 1 YOGYAKARTA ?
- Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
- Apa yang dimaksud dengan pemimpin?
- Apa yang dimaksud dengan kepala sekolah sebagai pemimpin?
- Bagaiman penerapan kepemimpinan kepala sekolah SMP N 1 YOGYAKARTA?
- Bagaiman pendekatan yang dilakukan kepala sekolah dalam kepemimpinannya?
- Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai
adalah dalam penelitian ini adalah:
- Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum SMP N 1 YOGYAKARTA
- Untuk mengetahui tentng kepemimpinan dan pemimpin
- Untuk memahami peran kepala sekolah
- Untuk mengetahui penerapan kepemimpinan di SMP N 1 YOGYAKARTA
BAB
II
GAMBARAN
SEKOLAH SMP N 1 YOGYAKARTA
- PROFIL SEKOLAH
Nama
Sekolah
: SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
No. Statistik Sekolah : 201046002002
Tipe Sekolah : B
Berdiri Sejak : 11 September 1942
Luas Tanah : 14.880 Meter Persegi
Alamat Sekolah : Jalan Cik Ditiro No 29 Yogyakarta
Kecamatan : Gondokusuman
Kota : Yogyakarta
Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon/Fax : (0274) 560232 / 552977
Status Sekolah : Negeri
Nilai Akreditasi Sekolah: A
No. Statistik Sekolah : 201046002002
Tipe Sekolah : B
Berdiri Sejak : 11 September 1942
Luas Tanah : 14.880 Meter Persegi
Alamat Sekolah : Jalan Cik Ditiro No 29 Yogyakarta
Kecamatan : Gondokusuman
Kota : Yogyakarta
Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon/Fax : (0274) 560232 / 552977
Status Sekolah : Negeri
Nilai Akreditasi Sekolah: A
- SEJARAH SMP N 1 YOGYAKARTA
SMP
N 1 Yogyakarta, lahir di tengah-tengah kancah perjuangan bangsa
Indonesia untuk memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan, baik dari
penjajah Jepang maupun dari penjajahan Belanda. SMP N 1 Yogyakarta
didirikan oleh Pemerintah Pendudukan Jepang pada tanggal 11 September
1942. Semula hanya terdiri dari 13 ruang dan saat itu menempati
Gedung bekas Neutralle MULO dari penjajah Belanda Belanda yang
terletak di jalan Jati Yogyakarta ( Sekarang SMP 8 Yogyakarta). Pada
saat itu pula SMP 1 Yogyakarta terdiri dari bekas siswa-siswi MULO.
Guru-gurunya pada umumnya memiliki ijazah HOOFDACTO, HIK atau HKS.
Karena
negara pada saat itu di bawah kekuasaan Jepang, maka situasi
sekolahpun disesuaikan dengan keadaan, antara lain:
1.
Setiap pagi upacara bendera (Bendera Jepang atau Bendera Dai Nippon)
dengan menyanyikan lagu "KIMIGAYO" didertai kewajiban
SEIKEREI sebagai tanda penghormatan kepada Kaisar Jepang.
2.
Setiap pagi siswa diwajibkan gerak badan ala Jepang (TAISO) atau
senam pagi
3.
Siswa diwajibkan kerja bakti dan latihan perang atau kyoren, dan
melaksanakan " KIN ROHOSI "
Pada
tahun 1943, SMP 1 Yogyakarta pindah ke Jalan Cik Di Tiro No. 25 (
sekarang No.29) Yogyakarta yaitu bekas gedung AMS A di zaman
Belanda. Pada tahun 1944 diadakan pemisahan, untuk siswa putra di SMP
1 Yogykarta, sedangkan untuk siswa putri mempergunakan Gedung Kota
Baru (sekarang SMA Stella Duce), tetapi kemudian kedua SMP tersenut
bergabung kembali menjadi SMP campuran.
Pada
tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, namum
tentara Belanda dan Inggris ingin menguasai kembali, tetapi para
pemuda Indonesia tidak sudi dijajah lagi. Untuk itu para siswa SMP 1
Yogyakarta khususnya siswa kelas III terpaksa harus meninggalkan
bangku sekolah untuk sementara demi mempertahankan kemerdekaan RI.
Korban pertempuran Kota Baru yaitu merebut markas Tentara Jepang dari
siswa SMP 1 Yogyakarta ada 2 orang , yaitu Djohar Nuradi dan Wardani.
Keduanya dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Kusumanegara.
- VISI DAN MISI SEKOLAH
- VISI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
Berprestasi, berdasarkan imtaq, berwawasan Iptek, berpijak pada budaya bangsa
Indikator
:
a. Terwujudnya pendidikan yang adil dan merata
b. Terwujudnya pendidikan yang bermutu, efisien, relevan serta bedaya saing tinggi
c. Terwujudnya sistem pendidikan yang transparan, akuntabel, efektif, dan partisipasif
d. Terwujudnya kompetensi siswa yang mampu bertahan dalam menghadapi era global
e. Terwujudnya pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Yogyakarta yang dinamis
f. Terwujudnya lingkungan masyarakat belajar yang kondusif, partisipasif, kreatif, inovatif yang berdasar pada imtaq.
a. Terwujudnya pendidikan yang adil dan merata
b. Terwujudnya pendidikan yang bermutu, efisien, relevan serta bedaya saing tinggi
c. Terwujudnya sistem pendidikan yang transparan, akuntabel, efektif, dan partisipasif
d. Terwujudnya kompetensi siswa yang mampu bertahan dalam menghadapi era global
e. Terwujudnya pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Yogyakarta yang dinamis
f. Terwujudnya lingkungan masyarakat belajar yang kondusif, partisipasif, kreatif, inovatif yang berdasar pada imtaq.
- MISI SMP N 1 YOGYAKARTA
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
2. Menumbuhkan semangat berprestasi kepada warga sekolah
3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal potensi dirinya dijiwai saling asah, asih, dan asuh
4. Menumbuhkembangkan penghayatan da pengalaman terhadap ajaran agama yang diant siswa
5. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dengan stake holder
- NAMA GURU SMP N 1YOGYAKARTA
NO
NAMA
GURU
JABATAN
1
Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I
Kepala Sekolah
2
Subandiyo,
S.Pd
Wakil
Kepala Sekolah/Guru IPS
3
Achmad
Dadi, S.Pd.T
Wakil
Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan/Guru Elektronika
4
Suyadi,
S.Pd
Wakil
Kepala Sekolah Urusan Kurikulum/Guru Bahasa Inggris
5
H.Jiwantoro
Wakil
Kepala Sekolah Urusan Humas/Guru Matematika
6
Margono,
S.Pd
Wakil
Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana/Guru BK
7
Sudjiyanto,
S.Pd
Pembantu
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan/Guru Olah Raga
8
Agus
Margono, S.Pd
Pembantu
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum/Guru Matematika
9
Siswanto,
S.Pd
Pembantu
Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas/Guru IPA (Fisika)
10
Dra.
V. Wahyuni
Guru
BK
11
MM
Sudjilah
Guru
Matematika
12
Fr.
Sri Tjahja Kirani, S.Ag
Guru
Agama Katholik
13
M.
Yunus, S.Pd
Guru
IPA (Fisika)
14
Tri
Murni Kridawati
Guru
Agama Kristen
15
Ganis
Armoyo, S.Pd
Guru
Elektronika / Koordinator Pramuka
16
Arief
Ichwantoro, S.Pd
Guru
IPA (Biologi)
17
Bagyo,
S.Pd
Guru
PKn
18
V.
Sri Sujiyanti, A.Md
Guru
IPS
19
Drs.
Sofwan, M.Hum
Guru
Bahasa Jawa
20
Dra.
Agatha Yeni Listyantantri
Guru
Bahasa Inggris
21
Wiwit
Sayekti, B.A
Guru
IPA (Fisika)
22
Niniek
Budi Sayekti, S.Pd
Guru
IPA (Biologi)
23
Dra.
Endang Tri Zulaeni
Guru
BK
24
Dra.
Wiyati
Guru
Bahasa Inggris
25
Dra.
Eni Murtiningsih
Guru
IPS
26
Djupari
Guru
Agama Islam
27
Sri
Prihatin Hartati, S.Pd
Guru
Matematika
28
Suhartini
Guru
Olah Raga
29
Mat
Sukri, S.Pd
Guru
Bahasa Jawa
30
Dra.
Tri Sakti
Guru
BK
31
Sri
Beti Kusdiningsih, S.Pd
Guru
Bahasa Indonesia
32
I
Wayan S, S.Ag
Guru
Agama Hindu
33
Ernawan
Budi S, S.Pd
Guru
Bahasa Indonesia
34
Eni
Darsiti, S.Pd
Guru
Bahasa Indonesia
35
Sri
Purwanti, S.Sn
Guru
Seni Tari
36
Pramusinto,
S.Sn
Guru
Kerawitan
37
Ngatijan,
S.Pd
Guru
Matematika
38
Dharmastuti,
S.Pd
Guru
Seni Budaya
39
Susana
Endang Cahyani, S.Pd
Guru
Bahasa Inggris
40
Rita
Tri Budi Hartati, S.Pd
Guru
Bahasa Indonesia
41
Maria
Rostika, S.Pd
Guru
Matematika
42
Sri
Wahyu Aspriyanti, A.Md
Guru
Bahasa Indonesia
43
Ari
Wardhani, S.T
Guru
Teknologi Informasi dan Komunikasi
44
Suprihatin,
S.Pd
Guru
IPS
45
Dra.
Kasminah
Guru
Olah Raga
46
Dwi
Cahyaningtyas, S.Pd
Guru
PKn
47
Suparmaji,
S.Pd
Guru
PKn
48
Rini
Kadarsih, S.Pd
Guru
Matematika
49
Sri
Utami
Guru
Matematika
50
Widyati,
S.Pd
Guru
IPA (Biologi)
51
Tri
Anggoro Adi, S.Pd
Guru
PKn
52
Estik
Nursamsi, S.Pd
Guru
Seni Musik
53
Doso
Kswara
Guru
Seni Musik
54
Fatma
Eva Yuni, S.Pd
Guru
Ketrampilan PKK
55
Siti
Nuryaningsih, S.Ag
Guru
Agama Islam
56
Doni
Wahyudi, S.T
Guru
Teknologi Informasi dan Komunikasi
- FASILITAS SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
1. Jumlah Kelas 18 terdiri atas kelas 7 ada 6 kelas, kelas 8 ada 6 kelas dan kelas 9 ada 6 kelas
2. Ruang Perpustakaan
3. Ruang Multimedia
4. Ruang Laboratorium komputer
5. Ruang Laboratorium Fisika
6. Ruang Laboratorium Biologi
7. Ruang Laboratorium IPS
8. Ruang Laboratorium Bahasa
9. Ruang BK
10. Ruang Ketrampilan
11. Ruang OSIS
12. Ruang Kepala Sekolah
13. Ruang Staf
14. Ruang Guru
15. Ruang Tata Usaha
16. Ruang Kerawitan
17. Ruang Musik
18. Ruang UKS
19. Ruang AVA
20. Gedung Serba Guna (Lapangan Bulu Tangkis, Lapangan Bola Basket, Lapangan Bola Voli, Gedung Pertemuan)
21. Ruang Bangsal
22. Mushola
23. Lapangan Sepak Bola
24. Lapangan Bola Voli
25.
Kantin
26. Ruang Agama
27. Ruang Koperasi
28. Kamar Kecil yang cukup untuk Guru/Karyawan dan Siswa
26. Ruang Agama
27. Ruang Koperasi
28. Kamar Kecil yang cukup untuk Guru/Karyawan dan Siswa
F.
MEDIA DAN ALAT YANG DIMILIKI
1. Alat-alat
kesenian baik seni musik, seni suara, seni lukis, dan seni rupa
2. Komputer,
Laptop, LCD Proyektor, Kamera Digital, Handy cam, Scanner, Printer
3. Alat-alat
Olah Raga
4. Alat-alat
Ketrampilan PKK
5. Alat-alat
Peraga
6. Alat-alat
Elektronika
7. Wireless,
OHP
8. Internet
9. TV
dengan berbagai Channel luar negri yang bisa dinikmati di beberapa
ruang
10.
Perpustakaan
dengan berbagai macam buku
11.
Perpustakaan
Multimedia
G. EKSTRA KURIKULER SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
a.
Pramuka
b.
Sepak
Bola
c.
Basket
d.
Karya
Ilmiah Remaja (KIR)
e.
Baca
AL-Quran
f. Musik
g.
Bulu
Tangkis
h.
Palang
Merah Remaja
i. Aeromodeling
j. Taekwondo
k. Pencaksilat
l. English
Speaking Club (ESC)
m. Mading
n. Bola
Voli
o. Seni
Tari
p. Kerawitan
q. Menjahit
r. Pembinaan
Olimpiade MIPA
s.
jurnalistik.
BAB
III
PEMBAHASAN
- PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai
karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi
ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Menurut
beberapa tokoh , kepemimpinan adalah :
- James M. Black :“Kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di bawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu tujuan tertent
- Maman Ukas :“Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan”
- Ordway Tead : “kegiatan mempengaruhi oarang-orang agar mereka mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
- Howard H. Hyot :” kepemimpinan adlah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang lain
- George R. Terry : “Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi”.
- Robert G. Ownes : kepeimpinan adalah keterlibatan yang dilakukan secara sengaja untuk mempengaruhi orang lain3.
Berdasarkan
beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempangaruhi orang
lain untuk mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan perbuatan
dalam mencapai tujuan bersama.4
Sebuah
kepemimpinan mempunyai prasyartan tertentu yang dikaitkan dengan tiga
hal penting yaitu:5
- Kekuasaan adalah kekuatan, otoritasdan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi bawahan untuk berbuat sesuatau
- Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan sehingga orang mampu menatur orang lain
- Kemampuan ialah segala daya , kesanggupan, kekuatan dan kecakapan teknis maupun social,disbanding dengan orang lain
Sesorang
pemimpin dalam menjalankan kepemimpin haruslah efektif, maka dari itu
pemimpin haruslah mempunyai sifat-sifat antara lain:6
- Stamina yaitu kemampuan bertahan dan tidak mudah menyerah
- Pengikut
- Energy
- Kecakapan
- Kecerdasan
- Karakter
- Berpiiran bersih dan jujur
- simpati
- PENGERTIAN PEMIMPIN
Pemimpin
sendiri memiliki kaitan erat dengan kepemimpinan. Bebrapa ahli
mendefenisikan pemimpin diantaranya:
- Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
- Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
- Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
- Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
- Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
- Sedangkan didalam Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :7
Ing
Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan
perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang –
orang yang dipimpinnya.
Ing
Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat
berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
Tut Wuri
Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang
diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Dari
bebrapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemimpn
adalah pribadi yang memiliki sebuah kecakapan khusus, dengan atau
tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinya,
untuk melakukan usaha bersama mangarah pada pencapaian
sasaran-sasaran tertentu.
Maksud
dari “dengan atau tanpa pengangkatan “ adalah bahw pemimpin
dibagi menjadi pemimpin formal dan pemimpin informal8.
Pemimpin formal adalah orang yang oleh lembaga/organisasi tertentu
ditunjuk sebaggai pemimpin berdasarkan keputusan dan pengangkatan
resmi memnagku suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan segala
hak dan kewajibannya. Sedangkan untuk pemimpin informal adalah orang
yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai seorang pemimpin,
tetapi karena keunggulanya dan kemampuannya dalam mempengaruhi orang
lain,
Seorang
pemimpin yang kompeten dan berkarismatik haruslah memilki tujuh
karakteristik kunci sebagai berikut ini: 9
- percaya diri
- memiliki visi,
- memiliki kemampuan untuk mengartikulasikan visi,
- memiliki pendirian yang kuat terhadap visinya,
- memiliki prilaku yang berbeda dari kebiasaan orang,
- merasa sebagai agen pembaru dan,
- sensitive terhadap lingkungan
Dari
urain diatas, saya menyimpulkan perbedaan antara pemimpin dan
kepemimpinan, walaupun mempunyai kaitan yang sangat erat sekali.
Bahwa seorang pemimpin adalah pelaku, subyek yang berbentuk fisik,
dan dapat dilihat, sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin,
seni memimpin untuk mengatur, mempengaruhi orang . membina, memenej
sebuah organisasi/lembaga untuk mencapai tujuan tertentu.
- KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN
Kepala
sekolah bersal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah”
kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu
organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga
di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelejaran. Jadi secara
umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu
lembaga di mana temapat menerima dan memberi pelajaran. Wahjosumidjo
(2002:83) mengartikan bahwa: “Kepala sekolah adalah seorang tenaga
fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di
mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana
terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran. Sementara Rahman dkk (2006:106) mengungkapkan
bahwa “Kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang
diangkat untuk menduduki jabatan struktural (kepala sekolah) di
sekolah”.
Berdasarkan
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
adalah sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala
sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat digunakan
secara maksimal untuk mencapai tujuan.
Kepala
Sekolah sebagai pemimpin harus mampu memberikan petunjuk dan
pengawasan guna meningkatkan kemauan tenaga kependidikan. Untuk
memenuhi hal tersebut, maka kepala sekolah haruslah mempunyai
kompetensi. Setidaknya kepala sekolah perlu mempunya kompetensi
sebagai berikut:10
- Mefasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajar yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah.
- Membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah dan program pengajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan professional para guru dan staf.
- Menjamin bahwa manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah digunakan untuk mencipakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif
- Bekerjasam dengan orang tua murid dan anggota masyarakat, menaggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber daya masyarakat
- Memberi contoh/ teladan tindakan berintegritas
- Memahami, menanggapi, dan mempenggaruhi lingkungan politik, social, ekonomi, dan budaya yang lebih luas
Kepala
sekolah adalah penggerak utama daripada sebuah sekolah yang
dipimpinya. Maju atau tidaknya sebuah sekolah terletak pada
kepemimpinan kepala sekolah. Maka dari itu, Dinas pendiidkan
menetapkan bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaanya
sebagai educator, manajer, administrator, supervisior, leader,
innovator, dan motivator11
- Kepala sekolah sebagai educator : dalam hal ini kepala sekolah harus memeiliki strategi yang tepat dalam meningktakan keprofesionalismenya di sekolah. Kepala sekolah harus berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitanya empat macam nilai, yakni pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik.
- Kepala sekolah sebagai manajer : sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu dan mau mendayagunakan visi, misi dalam mencapai tujuan, kepala sekolah harus mampu bekerja bekerja melalui orang lain, seta mau mempertanggungjawabkan setiap tindakanya
- Kepala sekolah sebagai administrator :kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi kearsipan, dan mengelola administrasi keuangan.
- Kepala sekolah sebagai supervisior : kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan.
- Kepala sekolah sebagai leader : kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas
- Kepala sekolah sebagai innovator : kepala sekolah sebagai innovator haruslah mempunya strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan modrl-model pembelajaran yang innovative.
- Kepala sekolah sebagai motivator : sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan penghargaan seara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan.
Kepala
sekolah tidak hanya dituntut untuk melaksanakan berbagai tugasnya
disekolah, tetapi ia juga harus mampu menjalain hubungan kerjasama
dengan masyarakat dalam rangk membina pribadi peserta didik secara
optimal, hal ini sangatlah penting karena banyak persoalan yang tidak
dapat diselesaikan oleh sekolah secara sepihak, atau perbedaan
persepsi, kesalahpahaman antara pihak sekolah dan masyarakat.
- PENERAPAN KEPEMIMPINAN DI SMP N 1 YOGYAKARTA
Dalam
menghadapi sebuah arus perubahan yang begitu cepat dalam perkmbangan
didunia pendidikan saat ini tidaklah lepas dari pesatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pendidikan sebagai ujung tombak kemajun
peradaban suatu bangsa haruslah mampu menjawab semua tantagan yang
ada. Namun, di Indonesia sendiri, pendidikan belumlah mampu menjawab
tantangan dan tuntutan kebuthan masyarakat akan output sebuah
instansi pendidikan. Ketrbatasan SDM, kurangnya biaya, dan ketidak
profesioanlime tenaga pendidik seringkali menjadi kambing hitam dalam
permasalahan ini. Umtuk meminimalisir dan menjawab tantagan ini
perlulah sebuah kepemimpinan dari tingkat pusat hingga tingkat
sekolah. Bagaiman pemimpin itu denga kepemimpinannya bisa
memaksimalkan potensi yan ada.
Permasalahan
inilah yang kami mencoba untuk mengamatinya, bagaimana penerapan
kepemimpinan yang ada di tempat yang kami obsevasi yaitu SMP N
1YOGYAKARTA. Adanya peraturan menteri pendidikan nasional Indonesia
NO 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah menunjukan bahwa
kepala sekoah haruslan mempunyai kualifikasi sebagai seorang yang
telah berpengalaman dalam dunia pendidikan dan harus memilik beberapa
kmpetensi ang meliputi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi, dan sosial. Kompetensi ini tentunya diharapkan bahwa
kepala sekolah selaku pemimpin dapat memaksimalkan potensi dan
tercapainya tujuan pendidikan secara nasional. kepala sekolah sendiri
adalah sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala
sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan
secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam
observasi ini, kami menggunakan metode angket dan Tanya jawab yang
meliputi guru, staf sekolah, ketua osis, dan kepala sekolah itu
sendiri. Dalam kepemimpinanya Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I
selaku kepala sekolah menggunakan bebrapa metode diantaranya:
- Memberi perintah/instruksi
Hal ini dilihat dari jawaban
angket yang kami berikan yang rata-rata menjawab sering mendapatkan
perintah dari Kepala Sekolah.
- Membrikan penghargaan, pujian kapada bawahan/staf/siswa yang berprstasi
- Memberikan teguran kepada bawahan/staf/siswa yang melangar/tidak disiplin.
Teguran ini diberikan dengan
melihat besarnya kesalahan dan seringnya bawahan melakukan kesalahan
atau tidak. Sebagai contoh, Bawahan yang melakukan pelanggaran
pertama kali hanya diberikan sindiran ketika bekerja, atau saat
memberikan pidato saat upacara tidak menegur secara resmi. jika masih
melakukanya lagi, maka akan diberi teguran langsung secara lisan, dan
berlanjut dengan surat resmi jika masih berlanjut pelanggaran yang
dilakukannya dan diberi sanksi berupa potongan gai atau penundaan
penaikan golongan.
- Memberikan motivasi kepada bawahan/staf/siswa untuk meningkatkan profesionalismenya.
- Peka terhadap saran-saran dari bawahan/staf/siswa
- Memperkuat rasa kesatuan antara bawahan/staf/siswa
- Menciptakan disiplin diri dan kelompok (bawahan/staf/siswa)
- Memberikan kesempatan bawahan/staf/siswa untuk berkembang dan berinovasi terhadap permasalahn yang dihadapinya.
- Menggunakan cara musyawarah dengan pegawai/bawahan/siswa untuk menghadapi suatu masalah
- Menciptakan suasan kerja yang menyenagkan dan demokatis.
Dari
metode-metode yang digunakan oleh Bapak Drs. Mas'udi Asy,
M.Pd.I, dapat diambil kesimpulan bahwa tipe pemimpin yang digunakan
adalah tipe Transaksional dan Transformasial. Tipe Transaksional
adalah pemimpin yang menggerakan bawahanya berdasarkan ketentuan dan
peraturan yang berlaku( jam kerja, gaji, bonus/insentif, dan lainya)
sehingga masing-masing mendapatkan haknya sesuai dengan kewajiban
yang telah dipenuhinya. Sedangkan tipe Transformasional adalah
pemimpin yang mengutamakan pengembangan motivasi dan nilai-nilai pada
diri bawahanya dengan cara memberi teladan, berdialog, memberi
kesempatan berinovasi, dan sebagainya.
- PENDEKATAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
Pendekatan
kepemimpinan yang dilakukan oleh Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I
selaku kepala sekoalah yang dapat kami amati adalah pendekatan
situasional atau kontingensi yang berarti pendekatan kepemimpinan
yang dalam penerapanya tergantung pada factor-faktor situasi,
bawahan, tugas, organisasi, dan lingkunganya. Pendekatan ini mencoba
mengidentifikasi factor-faktor dalam situasi yang mempengaruhi
efektifitas gaya kepemimpinan. Kesimpulan ini kami ambil dari hasil
wawancara dengan Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I sebagai berikut:
- Pertanyaan: Apa yang bapak lakukan jika terjadi sebuah masalah?
Jawaban : yang perlu digaris
bawahi adalah semua maslah pasti bisa diselesaikan, tidak ada masalah
yang tidak bisa diatasi. Asal, metode yang kita gunakan tepat. Dalam
artian metode yang kita gunakan itu tepat dengan masalah yang sedang
dihadapi. Untuk mendapatkan metode yang tepat kita perlu menganalisis
masalah itu sendiri. Bagaimana masalah itu bisa terjadi,
factor-faktor yang mempengaruhi masaalh itu sendiri, darimana
datangnya masalah itu. Pokoknya semua hal yang terkait, jadi kita
melihat suatu masalah tidak hanya dari satu sisi apalagi kacamatasaya
sendiri. Baru setelah ditemukan hasil analisisnya, kita bisa
menggunakan metode yang tepat untuk menyesaikannya.
- Pertanyaan: bagaimana cara bapak untuk mengantisipasi masalah?
Jawaban :yang pertama jelas
kita belajar dari pengalaman. Seringnya muncul permasalahan itu
ditimbulkan dari ketidaksepahaman atau kesalapahaman antara berbagi
lini, entah itu staf, guru, murid, dan lingkungan seklah itu sendiri,
maka untuk mengantisipasinya itu dengan cara menginformasikan dan
mensosialisasikan hal-hal yang dirasa perlu untuk diumumkan, seperti
tata tertib sekolah, jam pelajaran dan lain-lain. Dengan tujuan
seteah mereka tau, merka tidak berbuat hal-hal yang mengakibatkan
masalah dikemudian hari.
- Pertanyaan : Apa yang menjadi ciri khas kepemimpinan Bapak?
Jawaban :saya selalu mencoba
berada ditengah-tengah mereka. Bukan diluar mereka
Yang perlu
diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan gaya kepemimpinan
situasional ini, seseorang kepala sekolah perlu memiliki tiga
kemampuan khusus yakni :
- Kemampuan analitis yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
- Kemampuan untuk fleksibel yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap situasi.
- Kemampuan berkomunikasi yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang kita terapkan.
Menjadi
kepala sekolah tentunya bukanlah hal yang mudah, ia harus tau persis
begaimana karekter dirinya juga sekolah yang dipimpinya. Pengenalan
karakter sekolah ini menjadi sangatlah penting untuk menetukan
langkah-langkah strategis yang akan diambil untuk mencapai sebuah
tujuan sekolah yang diinginkan. Perlu sebuah kebijaksanaan dalam
mengambil solusi-solusi dari permasalahan yang ada, sehingga solusi
itu bias menyelesaikan masalah, tidak justru merugikan pihak sekolah
sendiri. Dengan ini, lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap
kepemmpinan kepala sekolah. Karena tidak mungkin meniptakan
kepemimpina A dilingkungan Z, dengan kata lain harus adanya
penyusaian antara kepemimpinan dengan lingkungan.
BAB IV
PENUTUP
- KESIMPULAN
Sebuah
organisasi tidak akan berjalan dengan baik, atau bahkan mengalami
sebuah kehancuran jika tidak ada seorang pemimpin. Pemimpin adalah
sebuah kepala yang merupakan symbol dari eksistensi sebuah
organisasi. Jika diibartakan dengan manusia, kepala adalah sumber
segala-galanya. Karena dikepala berada mata untuk melihat, telinga
untuk mendengar, hidung untuk mencium, mulut untuk makan sebagi
sumber kekuatan tubuh, serta otak yang untuk berfikir, menganalisis,
mengarahkan visi dan misi, penentuan sebuah strategi dan
kebijakn-kebijakan. Begitu juga pemimpin sebagai kepala dari sebuah
lembaga atau organisasi. Organisasi tanpa pemimpin adalah manusia
tanpa kepala. Dapat dibayangkan bagaimana jadinya?
Dari
hasil pengamatan yang telah saya lakukan, saya menyimpulkan
kepemimpinan Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I di SMP N 1 YOGYAKARTA
adalah kepemimpinan dengan tipe demokratis yaitu kepemimpinan yang
berorientasi pada manusia , dan memberikan bimbingan yang menyeluruh
kepada bawahanya, staf, maupun kepada siswa. Adanya sebuah koordinasi
pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada kesadaran,
tanggung jawab internal (pada diri sendiri ), dan kerjasama yang baik
antar lini. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini tidaklah terletak
pada kekuatan pribadi atau individu seorang pemimpin, tetepi justru
terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga
kelompok/organisasi. Kepmimpinan demokratis menghargai potensi setaip
individu, seorang pemimpin yang mau mendengarkan saran, nasihat, dan
masukan dari bawahan. Bersedia mengakui keunggulan bawahan, dan mampu
menempatkan bawahan pada posisi yan tepat sekaligus mengatur keahlian
bawahan untuk menghadapi tantagan-tantagan yang ada. Pada intinya
Bapak Drs. Mas'udi Asy, M.Pd.I menerapkan kepemimpinan demokratis
yang menitik beratkan aktifitas setiap anggota kelompok, yang
semuanya terlibat aktif dalam penentuan sikap, pembuatan
rencana-rencana, pembuatan keputusan penerpan disiplin kerja secara
demokratis. Kepemimpinan demokrasi adalah kepemimpinan yang paling
tepat untuk digunakan pada system pendidikan, hal ini disebabkan
dunia pendidikan memerlukan sebuah pendekatan yang komperhansif yang
mencangkup fisik dan psikologi dari semua elemean yang terlibat.
Adanya rasa kekeluargaan, kebersaman, dan persahabatan yang
diciptakan oleh kepala sekolah adalah implikasi dari kepemimpinanya
yang dilandasakan kepeada komitmen untuk memajukan kerjasama guna
tercapainya hasil yang maksimal.
Hasil
dari angket yang kami berikan menggambarkan sebuah kepuasan dari
kepemimpinan demokratis yang telah dilakukan oleh Bapak Drs. Mas'udi
Asy, M.Pd.I selaku kepala sekolah. Hal ini terungakap lewat
instrument pertanyaan yang berintikan bahwa kepala sekolah sering
memotivasi, memberikan arahan, merkomondasikan pengembangan karir,
memberikan penghargaan, memberikan kesempatan bawahan untuk
berinovasi, memberikan teladan yang baik, dan menegur dengan
bijaksana bila terjadi sebuah kesalahan yang dilakukakn bawahan
Kepala
sekolah juga tidak hanya sebagai penggerak, pemberi arah, pemimbing
sebagaiman tugas-tugas seorang pemimpin. Tetapi lebih dari itu,
seorang kepala sekolah haruslah mampu menjadi educator, manajer,
administrator, supervisior, leader, innovator, dan motivator. Kepala
sekolah juga harus tepat dalam memosikan dirinya, kapan sebagai
seorang pemimpin, kapan menjadi seorang teman, dan kapan sebagai
seorang pelaksana dari aturan. Pada hakekatnya pemimpin adalh seorang
pelayan, pelayan bagi yang dipimpin untuk maju dan meraih tujuan dari
sebuah sekolah atu lembaga lainya.
- DAFTAR PUSTAKA
Buku
:
Alfian,
M Alfan. 2009. Menjadi
Pemimpin Politk.
Jakarta:Gramadia Pustaka Utama.
Wahyudi.
2009. Kepemimpinan
Kepala Sekolah: Dalam Organisasi Pembelajar. Bandung:Alfabeta.
Kartono,
Kartini . 1993. Pemimpin
Dan Kepemimpinan: Apakah Pemimpin Abnormal Itu?.
Jakarta:Rajagrafindo Persada.
Sutisna,
Oteng. 1993. Administrasi
Pendidikan:Dasar Teoritis Untuk Praktak Professional.
Bandung:Angkasa.
Mulyasa,
E, 2003, Menjadi Kepala
Sekolah Professional:Dalam Konteks Menyukseskan MBS Dan KBK,
Bandung:Remaja Rosdakarya
Nurkolis, 2003,
Manajemen Berbasis
Sekolah, Jakarta :
Grasindo,
Jurnal:
Mulyono,
2010, Ukuran Kinerja
Kepala Sekolah Yang Kompetan,
Cendekia, Jurnal Kependidikan Dan Kemayarakatan, Vol. 8 No 2,
Juli-Desember, 2010. Ponorogo:STAIN Ponorogo.
1
M Alfan Alfian, menjadi pemimpin politik, Jakarta:gramadia
pustaka utama, 2009. Hlm. 46.
2
Ki hajar dewantara,
3
Wahyudi, kepemimpinan
kepala sekolah:dalam organisasi pembelajar,
bandung, alfabeta, 2009. Hlm. 120
4
Oteng sutisna, administrasi pendidikan: dasar teoritis untuk
praktrek profesional, bandung, angkasa, 1993, hlm. 301
5
Kartini kartono, pemimpin dan kepemimpinan, Jakarta,
rajaGrafindo persada, 1993, hlm. 31
6
Sarlito w. sarwono, pengantar psikologi umum, Jakarta, rajagrafindo
persada, 2009, hlm. 225
7
Kartini kartono, pemimpin dan kepemimpinan, …
hlm. 284
8
Ibid. hlm. 9
10
Mulyono, ukuran kepala sekolah yang kompeten. Jurnal kependidikan
dan kemasyarakatan, cendekia, ponorogo, 2012, hlm. 236
11
E. mulyasa, menjadi kepala sekolah professional, bandung:remaja
orsdakarya, 2004, hlm. 98.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar